Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah telah menerima ilham langsung dari Allah SWT semenjak beliau berumur 17 tahun ketika beliau duduk di bangku kelas satu di salah satu STM kota Padang. Dalam perjalanan spiritualnya.
Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah sering mengalami peristiwa-peristiwa di luar nalar manusia, di antaranya pernah mengalami mati suri lebih dari tujuh kali. Terakhir, beliau mati suri di saat menunaikan ibadah haji ke Mekkah pada tahun 2000. Berita kematian Tuangku sempat terdengar oleh murid-murid beliau di tanah air. Namun, peristiwa tersebut hanya terjadi beberapa jam saja yang akhirnya melegakan perasaan keluarga dan murid-muridnya. Tuangku bahkan pernah dikubur selama 3 hari 2 malam dan sampai saat ini bekas kuburannya dijaga dan bekas pakaiannya disimpan oleh murid-muridnya.
Menurut Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah, sekalipun ratusan ataupun ribuan kalam ilham yang telah diterima Tuangku, tidak akan pernah menandingi keagungan Al-Qur’an. Bagi Tuangku, ilham yang diterimanya hanyalah “resep qalbu” dari Allah SWT bagi kita untuk mencapai jalan yang lebih cepat menuju titik terdekat bersama Allah SWT. Sedangkan Al-Qur’an dan Sunnah ibarat bahan pokoknya yang serta merta wajib dipakai bagi setiap pemakai resep tersebut.
Pada tahun 2002, Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah mendirikan Tasawuf Islamic Centre Indonesia (TICI), yang kini berpusat di Jakarta; dan Pondok Pesantren Tasawuf Rabbani di Solok, Sumatera Barat sebagai pusat latihan ruhani (riyādah) bagi murid-muridnya serta orang-orang yang tertarik belajar tasawuf. Tuangku Hanafiah juga mengembangkan usaha di berbagai bidang untuk meningkatkan perekonomian ummat, yang semuanya dijalankan oleh murid-murid Tuangku dengan satu tujuan yakni, “Islam yang bersatu dan berbagi”.
Semenjak tahun 2000, kalam ilham sirriyah Tuangku Hanafiah telah tersebar ke beberapa negara di antaranya Irak, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat, Mesir, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Penyebaran kalam ilham tersebut dilakukan oleh murid-murid beliau yang berada di negara-negara tersebut dan melalui internet serta publikasi buku dan lain-lain.
Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah sering mengalami peristiwa-peristiwa di luar nalar manusia, di antaranya pernah mengalami mati suri lebih dari tujuh kali. Terakhir, beliau mati suri di saat menunaikan ibadah haji ke Mekkah pada tahun 2000. Berita kematian Tuangku sempat terdengar oleh murid-murid beliau di tanah air. Namun, peristiwa tersebut hanya terjadi beberapa jam saja yang akhirnya melegakan perasaan keluarga dan murid-muridnya. Tuangku bahkan pernah dikubur selama 3 hari 2 malam dan sampai saat ini bekas kuburannya dijaga dan bekas pakaiannya disimpan oleh murid-muridnya.
Menurut Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah, sekalipun ratusan ataupun ribuan kalam ilham yang telah diterima Tuangku, tidak akan pernah menandingi keagungan Al-Qur’an. Bagi Tuangku, ilham yang diterimanya hanyalah “resep qalbu” dari Allah SWT bagi kita untuk mencapai jalan yang lebih cepat menuju titik terdekat bersama Allah SWT. Sedangkan Al-Qur’an dan Sunnah ibarat bahan pokoknya yang serta merta wajib dipakai bagi setiap pemakai resep tersebut.
Pada tahun 2002, Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah mendirikan Tasawuf Islamic Centre Indonesia (TICI), yang kini berpusat di Jakarta; dan Pondok Pesantren Tasawuf Rabbani di Solok, Sumatera Barat sebagai pusat latihan ruhani (riyādah) bagi murid-muridnya serta orang-orang yang tertarik belajar tasawuf. Tuangku Hanafiah juga mengembangkan usaha di berbagai bidang untuk meningkatkan perekonomian ummat, yang semuanya dijalankan oleh murid-murid Tuangku dengan satu tujuan yakni, “Islam yang bersatu dan berbagi”.
Semenjak tahun 2000, kalam ilham sirriyah Tuangku Hanafiah telah tersebar ke beberapa negara di antaranya Irak, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat, Mesir, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Australia dan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Penyebaran kalam ilham tersebut dilakukan oleh murid-murid beliau yang berada di negara-negara tersebut dan melalui internet serta publikasi buku dan lain-lain.