Doa dan Ketergantungan Diri
Oleh: Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani
( Guru Besar Tasawuf Islamic Centre Indonesia )
Saudaraku, kita merupakan makhluk yang didatangi silih berganti permasalahan, dari yang terkecil hingga katanya,” yang terbesar,”. Sebagian kita menganggap permasalahan merupakan ujian, dan sebagian lainnya berpendapat masalah adalah kesuksesan yang terselebung, bahkan seseorang menilai permasalahan atau problem tersebut adalah bagian kemurkaan Allah SWT, disebabkan dosa serta kesalahan masa lalu.
Saudaraku, lepas dari semua pendapat diatas, diakui kita ini adalah makhluk yang selalu mengedepankan ,”kepintaran dan kekuatan,” diri sendiri, bahkan kita lebih sering mengandalkan diri dan materi untuk menantang segala problem. Tidak jarang Tuhan menjadi pelengkap ibadah, serta ,” dipakai,” hanya diposisi yang amat terdesak dalam permasalahan tersebut.
Saudaraku, inilah akibat bila kebesaran Allah SWT cuma sebatas bibir dan lidah, keagungan Tuhan hanya menjadi sekedar bahan mentah dalam dzikir, sehingga tak jarang diantara kita menjadikan Allah SWT sebagai pelarian terakhir dari problem-problem kita.
Saudaraku, Allah SWT bukanlah senjata terakhir dalam setiap problem hidupmu. Jadikanlah DIA sebagai Zat pertama yang wajib engkau datangi bila ditimpa masalah, karena sesungguhnya Allah SWT memandang kehambaan diri kita kepadaNya melalui seberapa sering dan utamanya kita mengadu dan meminta kepada DIA. Ketergantungan seperti ini yang akan bertransformasi menjadi sebuah senjata mutakhir menciptakan kejutan-kejutan cerita indah di belakang permasalahanmu.
Saudaraku, do’a janganlah menjadi hal terakhir dalam setiap problemmu. Jadikanlah do’a sebagai hal yang pertama dilakukan bila ketemu permasalahan, sebesar atau sekecil apa saja permasalahan tersebut, sekalipun matamu hanya kelilipan debu dijalanan ! Wahai saudara, Inilah kesempatan untuk membuktikan ketergantunganmu yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT, semakin sering engkau berdo’a maka semakin muncul rasa kebutuhanmu terhadap Allah SWT, kebutuhan tersebut akan melahirkan bathin yang selalu rapat dan hanya bergantung kepadaNya. Niscaya akan merubah keluh kesahmu menjadi sekulum senyum manis bibirmu, malah suatu ketika engkau pasti akan berterima kasih kepada setiap problem yang pernah datang kepadamu.
Saudaraku, bila engkau masih percaya akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, mari kedepankan Allah disetiap do’amu dalam usaha penyelesaian problem dunia ini. Yakinlah, Tuhanmu kelak akan meletakkan segala problem dibelakang keluh kesahmu, bahkan kata ,” susah, sakit dan derita” hilang dari kamus bahasa jiwamu.
Berdo’alah…!,Ya Allah…Ya Rabbi.., Bimbinglah kelemahan kami kepada kekuatanMu, dan bimbinglah kebodohan kami kepada pengetahuanMu, dan jadikanlah permasalahan kami merupakan anak tangga menuju pintu pemahaman akan kebesaran dan keagunganMu, dan jadikanlah permasalahan adalah kesempatan kami untuk lebih merapat kepada diriMu, hingga keluh kesah kami hilang dalam daya tarik cintaMu Wahai yang Zat Maha Suci…Al fatiha !