Oleh: Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani
(Guru Besar Tasawuf Islamic Centre Indonesia)
(Guru Besar Tasawuf Islamic Centre Indonesia)
Wahai saudaraku yang seaqidah, Hati merupakan wujud daripada jembatan, yang menghubungi antara jiwa manusia kepada Allah SWT. Ia jua menjadi tumpuan pandangan Allah SWT didunia ini. Serta menjadi hakim yang menentukan segala arah perbuatan dan tindak tanduk manusia. Namun bilamana hati cendrung pada keindahan duniawi, niscaya hati itu akan perlahan mati dan membusuk, yang pada akhirnya mendatangkan bibit penyakit.
Wahai saudaraku, ingatlah hati yang didatangi penyakit tidak akan pernah didatangi dengan suara-suara kebenaran. Ia akan menjadi buta, tuli dan bisu akan kebenaran yang mendatanginya, sehingga menjadikan manusia jauh dari Cahaya Ilahi. Dan siap terpuruk dalam perangkap-perangkap hawa nafsu beserta bala tentaranya.
Wahai saudaraku, Hati yang jernih mempunyai fikiran yang bersih, hati yang bening memiliki jiwa yang tenang, dan hati yang suci menjadikan perbuatan yang beradab, baik kepada manusia maupun kepada Allah SWT. Jauh dari kemungkaran dan dekat dengan kebaikkan.
Saudaraku, Hati yang bersih selalu Allah SWT cintai. Dan ketika Hati manusia mulai dicintai oleh Tuhannya maka apa-apa yang didekatnya akan mencintainya, dan apa-apa yang jauh akan merinduinya. Serta ia akan menerima keadaannya, baik dalam kekayaan maupun dalam kemiskinan, susah maupun dalam kesenangannya.
Wahai saudaraku, Hati yang selalu berdekatan dengan Tuhannya tentunya akan lebih mengetahui mana yang bathil dan mana yang haq bagi dirinya. Dan ia akan lebih mempunyai kekuatan untuk bertindak menegakkan kebenaran dan menghancurkan kebathilan. Sedangkan hati yang jauh dari Tuhannya akan lemah dalam menegakkan kebenaran dan akan cendrung menyukai kebathilan.
Dan tidakkan pernah pilar-pilar kebenaran akan bermunculan didunia, bila tidak diawali dengan niat yang keluar daripada sebuah hati yang penuh dengan cahaya Ilahi. Dan sebaliknya, kebathilan yang merajalela di permukaan bumi ini, berawal dari kegelapan hati yang dimiliki manusia. Sesuia yang diungkapkan dalam hadist Nabi SAW “ Ada segumpal daging didalam jasad, yang apabila ia bagus, maka keseluruhan jasad akan bagus, dan apabila ia rusak, maka keseluruhan jasad akan rusak. Ketahuilah, itu adalah Hati”.
Begitupun, awal kehancuran suatu bangsa akan terlihat ketika manusia-manusia penghuni bangsa mulai kehilangan bisikkan nurani. Dan tentunya menjadi suatu hal yang mustahil bagi Hati untuk menyuarakan kebenaran, bila ianya sendiri jauh dari memiliki perasaan ber-Tuhan.
Wahai saudaraku, marilah bersama-sama kita berdo’a dan berharap, semoga Allah SWT selalu melimpahkan kepada kita dan pemimpin-pemimpin kita, hati yang masih mempunyai rasa ber-Tuhan, hingga suara-suara kebenaran dari Nurani dapat kita dengar, aamiin.
Sumber:buyahend.wordpress.com