Silsilah Ruhaniah Guru Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani
Silsilah Tarikat Qodiriah Hanafiah yang didirikan oleh Al Mukarram Tuangku Syaikh Maulana Muhammad Ali Hanafiah Al-Quthub Ar-Rabbani. Sanad ilmu beliau tersambung dengan para wali dan sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Dan secara garis keturunan beliau adalah dzurriyat atau keturunan Sulthonul Aulia Syeikh Abdul Qodir Jailani dari jalur Ahmad Musa bin Abdul Qodir Jailani.
Silsilah Ruhaniah Tariqah Qodiriah Hanafiah:
1. Allah
2. Jibril As
3. Muhammad Rasulullah Saw
4. Ali bin Abi Tholib Ra
5. Sayyidina Hussein bin Ali
6. Imam Zainal Abidin
7. Imam Muhammad Al-Baqir
8. Imam Ja'far Ash-Shadiq
9. Syaikh Musa Al-Kazhim
10. Syaikh Abi Hasan Ali Bin Musa Ar-Ridha
11. Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi
12. Syaikh Surri As-Saqathi
13. Syaikh taifah Abdul Qosim Junaidi Al-Baghdadi
14. Syaikh Abu Bakar Asy-Syibli
15. Syaikh Abdul Wahid Al-Thamimi
16. Syaikh Abdul Farath At-Turtusi
17. Syaikh Abi Hasan Al-Hakari
18. Syaikh Abi Sa'id Mahzumi
19. Sulthan Auliya Al-Quthub Al-Ghaust Saul’Azham Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Qs
20. Maulana Syaikh Muhammad Jailani Abrar Al-Quthub Al-Ghaibi Al-Gaust Al-Mujahiddin (Tuangku Syaikh Maulana Muhammad Ali Hanafiah Ar- Rabbani Qs)
Pentingnya Sanad Keilmuan Seorang Guru.
Sanad Adalah Bukti Otentik Sebuah Keilmuan Yang Bersumber Dari Rasulullah SAW.Tuangku bersama Syeikh Hisyam Kabbani |
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya.” (QS. Al-Israa’:36)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)
Kata Al-Imam Ali Zainal Abidin
“laula isnada ma qola sa’a ma sa’a”= jika tanpa isnad memang orang bisa berkata apa saja yang dikehendakinya.
Ibnul Mubarak berkata :
”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Muqoddimah kitab Shahihnya 1/47 no:32 )
Imam Syafi’i ~rahimahullah mengatakan
“Tiada ilmu tanpa sanad”.
Al-Hafidh Imam Attsauri rahimullah mengatakan
“Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan orang yang ingin naik ke atap rumah tanpa tangga”
Al-Imam Abu Yazid Al-Bustami;
“Barangsiapa tidak memiliki susunan guru dalam bimbingan agamanya, tidak ragu lagi niscaya gurunya syetan” Tafsir Ruhul-Bayan Juz 5 hal. 203
“Sanad adalah bagai rantai emas terkuat yg tak bisa diputus dunia dan akhirat, jika bergerak satu mata rantai maka bergerak seluruh mata rantai hingga ujungnya, yaitu Rasulullah saw,” (Habib Munzir Al Musawa)
Sanad adalah silsilah atau mata rantai yang menyambungkan kita dengan sebelum kita, jadi sanad adalah hubungan. Kalau secara bahasa sanad adalah sesuatu yang terkait kepada sesuatu yang lain atau sesuatu yang bertumpu pada sesuatu yang lain, tapi didalam makna ini secara istilah adalah bersambungnya ikatan bathin kita, bersambungnya ikatan perkenalan kita dengan orang lain, sebagian besar adalah guru-guru kita.
Sanad ilmu / sanad guru sama pentingnya dengan sanad hadits.
Sanad hadits adalah otentifikasi atau kebenaran sumber perolehan matan/ redaksi hadits dari lisan Rasulullah
Sedangkan sanad ilmu atau sanad guru adalah otentifikasi atau kebenaran sumber perolehan penjelasan baik Al Qur’an maupun As Sunnah dari lisan Rasulullah.