Silek Tuo Minangkabau
Pencak Silat Pakiah Rabun atau Silat Luncua yang di dirikan / di ciptakan oleh seorang pendekar yang buta (rabun) yang sangat rendah hati dan juga berilmu tinggi dan juga seorang alim faqih (pakiah) sehingga Ilmu silat yang beliau dapat dari mimpi (ilham) tersebut di namakan Silat/Silek Pakiah Rabun (alim faqih yang buta). Silat yang gerakan seperti meluncur ini berasal dari Alam Surambi Sungai Pagu Muara Labuh Solok Selatan, dan telah berkembang secara luas ke berbagai daerah.
Silek tuo Pakiah Rabun menurut beberapa orang guru silek yang pernah saya jumpai merupakan silat tuo minangkabau yang paling muda (bungsu) setelah aliran silek tuo lainnya seperti silek Kumango, silek Taralak, silek Lintau dan lain lain.
Sumpah Setia Perguruan
Pada perguruan Silat Pakiah Rabun punya ciri khas tersendiri dalam proses penerimaan murid (anak sasian) baru, selain tradisi yang lainnya seperti menyemblih ayam, kemudian syarat syarat yang lain seperti kain kafan, pisau dan uang 1 ringgit lama. Untuk uang 1 ringgit bisa di sesuaikan dengan nilai rupiah saat ini, yang menurut guru silat Pakiah Rabun di Bidar Alam 1 Ringgit dulunya bisa untuk belanja full kebutuhan sehari hari di pasar pada waktu itu. Hal yang paling khas bagi calon murid baru adalah sumpah. Bukan sembarang sumpah, tapi sumpah yang diucapkan secara sadar dan atas kehendak sendiri, yang saat pembacaan sumpah tersebut di atasnamakan dengan nama Allah dan Rasulullah, di saat pembacaan sumpah setia tersebut di letakan Al-Quran di atas kepalanya, sebagai tanda keseriusan dalam memegang sumpah terhadap perguruan, kepada guru dan saudara seperguruan yang "Saasok sakumayan".
Sebelum para murid baru memasuki dan ikut bergabung dengan perguruan Silat Pakiah Rabun, maka para guru dan tuo silek akan memberikan penjelasan mengenai "Sumpah Sati" tersebut yang apabila murid baru rasa-rasanya tidak sanggup untuk memegang sumpah yang tergolong berat tersebut, di perbolehkan mundur atau tidak jadi untuk memasuki perguruan Silek Pakiah Rabun.
Sumpah setia Perguruan Silat Pakiah Rabun berisi tentang janji atau sumpah untuk setia kepada perguruan , guru, dan saudara sesilat atau seperguruan Pakiah Rabun, walaupun itu perguruan Silat Pakiah Rabun di daerah lain, asal dia murid perguruan Silek Pakiah Rabun, walau gurunya berbeda, gerakannya berbeda, jika telah mengucapkan sumpah sati, adalah saudara dan terikat oleh sumpah tersebut walaupun berbeda daerah, guru dan sasaran (laman)
Di dalam Perguruan silek Pakiah Rabun ada suatu tanda pengenal rahasia yang hanya di ketahui oleh murid perguruan tersebut, sehingga bila bertemu dua orang murid perguruan Silat Pakiah Rabun yang berlainan daerah atau yang belum saling mengenal, jika tanda tersebut di miliki dan di praktekan pada saat tertentu maka akan saling diketahui bahwa mereka adalah saudara seperguruan "Dunsanak saasok sakumayan" dan terikat oleh sumpah sati yang telah di ikrarkan sebelum memasuki perguruan, sehingga akan timbul rasa persaudaraan yang erat yang diikat oleh Al-Quran 30 Juz. Karena mereka sama sama telah mengikrarkan sumpah yang sama, walau di tempat dan waktu yang berbeda. Inilah ciri khas dan ikatan persaudaraan yang kuat dalam perguruan Silat Pakiah Rabun.
Sumpah setia perguruan atau sumpah sati (sakti) silat Pakiah Rabun tergolong berat. Orang yang ingin bergabung terlebih dahulu di suruh berpikir beberapa hari karena jika sumpah di langgar akan berakibat fatal karena sumpah di bacakan dengan nama Allah, Rasul dan Al-Quran 30 juz.
Tuo silek dan guru guru yang saat ini masih hidup di Bidar Alam mengatakan bahwa dulu pada zaman mereka guru gurunya meyuruh untuk berpikir selama satu minggu atau lebih, gunanya untuk memantapkan hati karena persaudaraan pada perguruan ini lebih erat dari persaudaraan sedarah, dan melanggar berarti kualat.
Nah jika seorang murid Silek pakiah Rabun pergi merantau kedaerah lain maka akan mudah di kenali oleh murid murid Pakiah Rabun yang lain yaitu dengan tanda pengenal rahasia yang hanya di ketahui oleh orang orang yang berada dalam kesatuan perguruan Silat Pakiah Rabun tersebut
Proses Pembacaan Sumpah setia Perguruan
Foto penerimaan murid baru saat pembacaan sumpah sati di sasaran (laman) Perguruan Silat Pakiah Rabun Sangir Balai Janggo Solok Selatan