PEMBAGIAN ADAT MINANGKABAU
Sambungan dari:
Adat Istiadat Serta Budaya Nagari Tanjung Balit X koto Diatas
Hukum Perdamaian : ialah keputusan yang dijatuhkan oleh pihak yang mengadili adalah berdamai, hal ini didasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak untuk berdamai, atau kedua belah pihak berada dibawah satu Penghulu ( satu kaum)
Setelah Marapulai dijemput/dijapuik dan baru saja sampai dirumah pihak anak daro (pihak perempuan) lansung dinanti dengan petatah petitih yang disebut Panaguran, setelah naik diatas rumah dilaksanakanlah beberapa macam adat :
A.PANAGURAN ADAT
B. MANDUDUAKAN ALEK
Sambungan dari:
Adat Istiadat Serta Budaya Nagari Tanjung Balit X koto Diatas
Adat Minangkabau adalah suatu kensep kehidupan yang disiapkan oleh nenek moyang orang Minangkabau untuk anak cucunya, yang bertujuan untuk mencapai suatu kehidupan yang bahagia dan sejahtera dunia dan akhirat.
Adat adalah segala peraturan tingkah laku yang tidak termasuk lapangan hukum kesusilaan dan agama, Kaidah-kaidah atau aturan-aturan adat Minangkabau merupakan tatanan adat yang diturunkan oleh “orang orang tua” kepada generasi penerus melalui pribahasa, petatah petitih, pantun dan sebagainya, kata-kata adat itu adalah berupa sindiran yang penuh arti, maka sipenerimalah yang akan meng-artikan apa tujuannya kata-kata tersebut, sebagaimana disebut dalam suatu petatah petitih adat : “ Kilek camin kok ka muko Kileh baliung kok ka kaki, Alun bakilek lah bakalam. Bulan lah sangkap tigo puluah. Alun diliek lah mangasan. Raso lah tibo dalam tubuah.” jika kita menetapkan kaidah atau peraturan tingkah laku, tentu kita mengikuti pendirian mereka yang termasuk golongan dimana adat itu berlaku, “ Dima Anjing Manyalak, Disinan Musang Mamanjek. Dima Sumua Digali. Disinan Rantiang Dipatah. Dima Nagari Diunyi disinan Adat di pakai.”
Ajaran dan ketentuan adat Minangkabau dapat diklasifikasikan dalam 4 (empat) tingkat ketahanan, tingkat yang lebih dulu disebutkan mempunyai ketahanan lebih dibandingkan sesudahnya yaitu : Adat nan sabana adat, Adat nan diadatkan, Adat nan taradat, dan Adat Istiadat.
Adat Nan Sabana Adat :
Adat nan sabana adat adalah yang telah dimasukkan oleh Allah kedalam hati kita diwaktu manusia ini masih didalam rahim ibu dan dikala itulah kita berjanji dengan Allah bahwa akan mengerjakan perintah Allah dan akan meninggalkan laranganNya inilah yang merupakan ketentuan pokok yang menjadi filsafah dasar kehidupan masyarakat Minangkabau yang tidak bisa dirobah, yang berlaku turun temurun di alam Minangkabau, tingkat adat inilah yang mempunyai ketahanan tertinggi yang dipercaya tak akan berobah oleh berbagai kondisi, tempat dan waktu, yang disebut Nan indak Lapuak dek hujan Nan indak lakang dek paneh artinya adat nan sabana adat tidak tergoyahkan, tidak boleh berobah, andaikan sampai goyah atau berobah maka seluruh adat Minang akan runtuh dan tidak akan ada lagi yang namanya adat Minangkabau.
Adat Nan Diadatkan :
Adat nan diadatkan adalah suatu ketentuan yang hanya berlaku dalam suatu Nagari yang ditentukan berdasarkan kebiasaan yang sudah berlaku umum dalam Nagari tersebut, minsalnya seperti acara Baralek Kawin, Baralek Turun Mandi, Naiak Kudo-kudo rumah dan sebagainya,itulah yang disebut adat salingka Nagari Pusako salingka kaum, perobahan atas ketentuan adat ini dapat dilakukan apabila ada kemufakatan semua orang dalam Nagari tersebut.
Adat Nan Taradat :
Adat nan taradat adalah kebiasaan orang dalam kehidupan masyarakat yang boleh ditambah dikurangi,artinya boleh berubah selama tidak menyalahi landasan berfikir Minang, yaitu sesuai dengan alua jo patuik, raso jo pareso.
Adat Istiadat :
Adat istiadat itu adalah : aneka kebiasaan seperti Sopan Santun,Baso Basi atau masyarakat dalam suatu Nagari yang mengikuti pasang naiak dan pasang turun masyarakat Nagari tersebut, tingkat adat inilah yang paling rendah daya tahannya.
Jadi adat dalam pengertian orang Minang adalah merupakan peraturan atau tata tertib hidup sehari-hari dan sering disamakan dengan adab, hidup tanpa aturan namanya tidak beradat dan juga tidak beradab, dalam pengertian ini adat dikonotasikan sebagai Sopan Santun, karena setiap gerak gerik orang Minang ada normanya.
UNDANG- UNDANG NAN DUO PULUAH
Undang-undang nan duo puluah menguraikan tentang bentuk-bentuk kejahatan, cara pembuktian dan penentuan tuduhan secara adat, dan undang-undang nan 20 itu terdiri dari :
a. 8 (delapan) buah undang-undang yang menyangkut bentuk kejahatan
b. 6 (enam) buah undang-undang yang menyangkut pembuktian kesalahan.
c. 6 (enam) buah undang-undang yang menyangkut pendakwaan atau tuduhan
8 buah Undang-undang yang menyangkut bentuk kejahatan yaitu :
1. Tikam bunuah = Penikaman dan Pembunuhan
2. Upeh racun = Peracunan
3. Samun Saka = Penyamunan
4. Sia Baka = Pembakaran
5. Maling Curi = Pencurian
6. Dago dagi = Gugat menggugat
7. Umbuak umbai = Bujuak rayu
8. Sumbang Salah =Tuna Susila
6 buah Undang-undang yang menyangkut pembuktian kesalahan yaitu :
1. Bajajak bak bakiak = Bajajak seperti jari burung bakiak
2. Bauriah bak Sipasan= Berbaris bagai kepompong capung
3. Babaun bak Ambacang= Berbaun bagaikan ambacang
4. Tangiang bak kukuan Ayam = Terdengar seperti kokok ayam
5. Cancang ranggah bangkak kaniang= Luka dikepala dan bengkak
6. Tadorong jajak manurun Tatukiak jajak mandaki =Terdorong jejak menurun tertukik jejak mendaki
6 buah Undang-undang yang menyangkut pendakwaan atau tuduhan yaitu :
1. Takiek Takabek = Terikat atau tertambat
2. Batando babukti = Bertanda atau berbukti
3. Talalah takaja = Terburu dan tertangkap
4. Batunggua panabangan = Bertunggul penebangan
5. Basaksi bakatarangan = Bersaksi berketerangan
6. Batampuak dapek dijinjiang = Bertampuk dapak dijinjing
Undang-undang dan hukum adat dirumuskan dalam “Limbago nan sapuluah”yaitu :
· Cupak Nan Duo
· Kato Nan Ampek
· Undang Nan Ampek (Hukum Nan Ampek)
Cupak Nan Duo adalah :
Cupak Usali = adalah suatu peraturan yang telah ditetapkan oleh Nenek moyang yang tidak boleh dirobah-robah.
Cupak buatan = adalah takaran atau peraturan yang dibuat oleh para Penghulu generasi belakangan sesuai dengan situasi dan kondisi waktu itu.
Kato Nan Ampek adalah :
Kato Pusako = yaitu petuah-petuah nenek moyang yang bisa dalam bentuk aturan yang perlu dipatuhi dan tak boleh di ubah agar hidup selamat dan sentosa.
Kato Mufakat = yaitu kata dan peraturan yang dibuat atas dasar mufakat demi keselamatan bersama seperti kata pepatah :” tuah kato dek mufakat, cilako dek basilang “
Kato Dahulu = yaitu aturan yang dibuat sejak dahulu atau kata-kata yang diucapkan pertama kali adalah merupakan ikrar atau janji yang tidak boleh diingkari suatu kata /perjanjian yang harus ditepati.
Kato Kudian = yaitu ucapan atau aturan karena berbagai hal tidak bisa dilaksanakan, terpaksa diubah atau dicarikan penggantinya karena ini disebabkan seperti pepatah “ alang nan indak sakali inggok, pikiran nan indak sakali tumbuah, lalok sakalok rusian tibo “
Undang / Hukum Nan Ampek adalah :
1) Hukum ‘Alemu
2) Hukum Bainah
3) Hukum Kurenah
4) Hukum Perdamaian
Hukum ‘Alemu (Hukum Ilmu) : ialah keputusan yang dijatuhkan oleh pihak yang mengadili berdasarkan ilmu yang diyakininya pada dirinya.
Hukum Bainah (Hukum Sumpah) : ialah keputusan yang djatuhkan oleh pihak yang mengadili setelah yang bersangkutan bersumpah.
Hukum Kurenah (Hukum Tingkah Laku): ialah keputusan yang dijatuh kan oleh pihak yang mengadili kepada yang bersangkutan karena tingkah lakunya seperti keterangan berbelit-belit, pucat karena takut, kasar, keterangan palsu atau dusta dan lain-lain.
Hukum Perdamaian : ialah keputusan yang dijatuhkan oleh pihak yang mengadili adalah berdamai, hal ini didasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak untuk berdamai, atau kedua belah pihak berada dibawah satu Penghulu ( satu kaum)
PELAKSANAAN ADAT NAN DIADATKAN , ADAT NAN TARADAT
DAN ADAT ISTIADAT DI NAGARI TANJUNG BALIK
Ada beberapa adat dan kebiasaan yang berlaku di Nagari Tanjung Balik :
1. Alek Perkawinan/Pernikahan
2. Alek Batagak Gala Penghulu
3. Alek Turun Mandi
4. Alek maurak tambun ( awal pertama waktu mau mendirikan rumah)
5. Alek naiak kudo-kudo
6. Adat Malompek Paga, Malompek Banda,Malompek Batang Aia dan Manyaborang Lautan.
Alek Perkawinan
Dalam pelaksanaan adat nan diadatkan pada acara baralek (pesta) perkawinan dimulai dari baropok-ropok ketek nan disebut dengan babiliak ketek, kemudian dilanjutkan kepada yang lebih tinggi contohnya mamak rumah,tungganai dan rosok aia kapamatang rosok minyak kakuali kepada Penghulu andiko, selanjutnya dilaksanakan :
1. Maminang / Menerima pinangan
2. Adat mintak izin kepada Pengulu
3. Adat Batimbang Tando, antara Urang Simando pihak perempuan dengan mamak pihak laki-laki, dilaksanakan dirumah pihak perempuan, kalau dirumah pihak laki-laki hanya sekedar melepas atau yang disebut Malopeh Kobau Godang.
4. Barundiang untuk pelaksanaan Baralek, (pesta)
5. Bakayu ( Goro untuk mempersiapkan acara baralek/pesta) seperti Mancari kayu api, mambuek barung-barung dan sebagainya.
Pada hari/malam yang sudah disepakati > dirumah pihak perempuan .
1. Malapeh urang sumando manjapuik marapulai. ( kalau dipihak perempuan )
2. Mananti urang manjapuik marapulai ( kalau dipihak laki-laki )
3. Batimbang adat, Batimbang adat ini dimulai dari:
a. Waktu marapulai beserta Penghulu pihak laki-laki sudah sampai dirumah pihak perempuan sebelum naik keatas rumah disambut dengan petatah petitih adat yang disebut Panaguran adat ( Tanya bertanya seperti berbalas pantun).
b. Setelah naik diatas rumah setelah semuanya duduk pada tempatnya masing-masing, maka pihak sipangka menyampaikan pasambahan yang disebut Manduduak-an alekdilanjutkan dengan adat baso basi ( makan siriah).
c. Kemudian karena urang sumando akan menghidangkan Nasi (adat auih ka dibari aia, adat lapa ka dibari nasi ) maka dipasamhkan kepada jamuan memintakan izin (barih).
d. Setelah semua hidangan cukup yang cara makannya satu jamba dua orang, maka sipangka memulangkan pasambahan makan kepada isi jamu.
e. Setalah makan barulah dimulai batimbang adat diawali dari Menyiangi urang sumando pertama antara niniak mamak dengan urang sumando, yang mana urang sumando mengabarakan bahwa kemenakan dek mamak anak dek urang sumando, telah dilaksanakan adat Batimbang Tando, Namun demikian urang sumando mancancang nan tidak mamutusi makan nan tidak mahabisi telah dilaksanakan kabek sabalik, dan mangabek duo balik diserahkan pada niniak mamak.
f. Selanjutnya antara niniak mamak kedua belah pihak melansungkan adat Palomeh yang artinya separoh adat, dan diadat palomeh ini mempunyai istilah ado kapalo ado badan yang diberikan oleh niniak mamak pihak perempuan kepada niniak mamak pihak laki-laki, yang kapalonyo adalah siriah beserta limbagonyo dan badannyo dibari Sepiring sawah atau seadanya dan bagi yang tidak punya sawah boleh-boleh saja dengan pohon kelapa dan lain-lain, yang sawah tersebut menurut adat diberikan kepada marapulai laki-laki tandanya ba adat bapusako, sawah tersebut selama dia masih berturutan dengan isterinya kalau terdesak boleh digadaikan, tapi kalau ada malangnya (cerai) sawah tersebut harus ditebus kembali.
g. Acara selanjutnya kembali niniak mamak menyiangi urang sumando yang kedua, yang intinya kerena urang sumando lah dilapeh pai manjapuik marapulai, bagaimanakah perjalanan urang sumando tersebut mujua nak dikabakan malangnyo nak dikatokan, dan urang sumando mengatakan bahwa mujuanyo kok hitam alah tabarumbun putiah alah tacilak, tapi kok malangnyo buah dijuluak lai lareh bungo dikaik lai jatuah namun panjuluak tingga diateh.
h. Setelah itu kembali niniak mamak kedua belah pihak, mamakaikan adat maadat timba baliak, Dititik galang koto tuo. Bari baukia tampuak manggih. Mulai mambilang dari aso. Mulai mangaji dari Alif, maka berlansunglah adat niniak mamak, niniak mamak pihak perempuan maisi adat manuang limbago kepada niniak mamak pihak laki-laki.
i. Selanjutnya niniak mamak pihak laki-laki memberikan siriah dicarano berserta limbagonya kepada niniak mamak perempuan yang disebut adat gonggam manggonggam ( penyerahan marapulai) setalah niniak pihak perempuan menerima dan membalas sekalian niniak mamak pihak perempuan memintak alat panjapuik atau yang dikias dengan “ tauran lalu gadai kumbali kanan punyo “ dengan berakirnya acara tersebut maka adat niniak mamak timba baliak selesai dan dilanjutkan dengan acara minum, kemudian niniak mamak pihak perempuan mintak ulak ( karano bihang lah tabuak gantiang lah putuih, kok aluih lah malantai kulik data alah malantai papan maka isi jamuan ingin pulang)
j. Dan pada siang harinya setelah memakai adat malamnya, baru dilaksanakan arak-arakan diantaranya arak anak ( arak indauk bako) dan arak gadang yaitu pihak perempuan yang kaum ibu-ibu maantaan siriah beserta makan-makanan kerumah pihak laki-laki, dan waktu itu ada yang namanya pariuak ditinggal dirumah pihak laki-laki.
k. Kemudian dihari yang ketiga ada yang disebut adat” Manjapuik Pariuak “ periuk (pariuak) yang ditinggal waktu balarak kemaren dijemput dan yang menjemput cuma sekitar 4 atau 5 orang kaum ibu saja yang pergi.
Tata cara pelaksanaan Adat Perkawinan
Pasambahan-pasambahan adat waktu alek perkawinan :
Setelah Marapulai dijemput/dijapuik dan baru saja sampai dirumah pihak anak daro (pihak perempuan) lansung dinanti dengan petatah petitih yang disebut Panaguran, setelah naik diatas rumah dilaksanakanlah beberapa macam adat :
A.PANAGURAN ADAT
Sipangka/ Pihak Perempuan
|
Jawab isi Jamu /Pihak Laki-laki
|
1.
Dicabiak daun dicabiak.
Dicabiak tangah tigo jari,
Lah tibo Dt. Nan…. Niniak.
Dt.Nan …… Niniak lah mananti
2.
Alah kambang bungo inai.
Bungo cimpago dihalaman
Alah datang simarapulai.
Tagak sabanta dihalaman
3.
Dipatah rantiang dipatah.
Dipatah tangah tigo eto
Naiaklah Dt. Kateh rumah.
Nak sanang hati nan basamo
4.
Dipatah rantiang dipatah.
Dipatah jo tapak tangan
Naiaklah Dt. Kateh rumah.
Rang sumando kami manduduak-an
Babuku batang sigalobuak.
Babuah sampai ka ujung
Dt. Batanyo tampek duduak.
Diruang tangah sambia ka ujuang
5.
Babelok jalan kabendang.
Disinan rabab nan batangkai
Duduak dibawah lampu nan tarang.
Disinan adat kito pakai
6.
Koto topi koto tangah.
Pulai nan dari saniang baka
Dari topi lalu katongah.
Marapulai topek ka banta
7.
Dipakuak mangko ditabang.
Urang manabang batang pulai
Jikoknyo duduak dayang-dayang.
Kida nan dari marapulai
8.
Cubadak tangah halaman.
Rang juluak jo ampu kaki
Dipatah lalu disakahan.
Lah masak mangko dibalah
Jan lamo tagak dihalaman.
Itu cibuak basuahlah kaki
Tak ado sungai dihalaman.
Naiaklah Dt. Ateh rumah
9
Itumah ladang kami.
Antaro tiku jo piaman
Itumah janjang kami.
Antaro pintu jo halaman
10.
Rang pakuak mangko rang sakah.
Tak ado saga nan tarbilang
Kacang paringek dalam padi.
Naiaklah Dt. Ateh rumah
Tak ado jamba nan tarhedang.
Talabiah ingek rang sumando kami
Naiaklah rangkayo …………………,
|
1.
Aka ritang aka galugua.
Aka gadomat dalam padi
Kami tibo Dt Manogua.
Suko nik-imat hati kami
2.
Kahilia kabatu tagak.
Kamudian kapaninjauan
Alah lamo kami dek tagak.
Apo kok niat sipangkalan
3.
Lah tabang alang kuriak.
Inggok dirantiang sigalobuak
Kok iyo kami lah kanaiak.
Sambia kamano kami duduak
4.
Lah tabang buruang kalilatu.
Tabang nan dari batang jirak
Sagalo Dt. Lailah tantu.
Baa kok laku rang nan banyak
5.
Alah tabang alang kuriak.
Tabang nan dari batang pulai
Kok iyo kami lah kanaiak.
Dima ka duduak marapulai
6.
Pulai nan dari saniang baka.
Dipakuak mangko ditabang
Kok marapulai tabek kabanta.
Dima kok pulo dayang-dayang
7.
Ampaleh batang sigalobuak.
Pulai nak samo rang sakahan
Hari paneh kaki baluluak.
Dima kok sungai dihalaman
8.
Jikok katabang alang kuriak .
Dimano kacang batugakan
Jikok iyo kami kanaiak.
Dimano janjang batagakkan
9.
Patah saga ditimpo alu.
Rang piriak lalu kamadinah
Ansak jamba kami nak lalu.
Kami kananiak ateh rumah
10.
Sarasah di pulau punjuang.
Salasiah batang dalimo
Panitahan kakami junjuang.
Kok kasiah kami tarimo
|
B. MANDUDUAKAN ALEK
Sungguahpun Sutan surang nan tarhimbau saruan kami nan basamo sambah saujuik dengan simpuah sabarek bungka nan piawai naraco luruih main budi indak basibak jo basisiah bukan bahinggo jo babateh, sambah kapado niniak mamak nan gadang basa batuah sarato alim jo ulama suluah bendang dalam kampuang, salam taunjuak ka nan banyak rundiang tatumpak pado Sutan, tabik dihati nan amat suci kalua dimuko nan amat janiah , bajaik mato bantanyo basuji catua kasuanyo, kalau padi asa mulonyo dikaji asa samulonyo.
Mangaji sapanjang adat manimbang sapanjang alua tumbuah sarupo iko kini mangko tapakai jalan nan duo, partamo lazim jalannyo Syara’ kaduo kawi katonyo adat, siang malam dalam anjuran patang jo pagi dalam parcintaan. Dunia asa langgam badiri abih abih hari babilang pakan abih pakan babilang bulan abih bulan babilang tahun abih tahun misim batuka, lah nyato siang nan bak hari lah jaleh tarang nan bak bulan, limbago sabuang bajuaro, galanggang ba siampang limo, alek jamuan basipangkalan, sialah nan kajadi sipangkalan iyolah niniak dengan mamak sarato ipa dengan besan cukuik sanak jo sudaro sarato urang sumando, tapi samntang pun bak itu batapuak mungkinnyo jadi bana nan pantang kalintasan kalau basuwo slah satunyo dek banyak ragu mandatang, dek lamo lupo kok tibo, baa sakarang kini nangko alek jamuan alah datang urang sapanuah korong jo kampuang, santoso hati mande jo bapak, rumah gadang rangkiang lancang enggeran gonjong nan ampek, bapetak baruang tangah, nyato bandua bajuntai, panuah dek alua kato patuik sarek dek rungdiang kato bana, dilengok barih kaujuang, sapakaek hati jo jantuang, budi manonggok ka alemu, paham babisiak kanan batin, cupak adat labuhan kato naraco lauitan budi saluran adat jo limbago. Lalunyo kaji barang sado itu dalam kilaf rusuah kok tibo dalam tagamang hati kok ibo, pihak dikami silang nan bapangka sarato karajo nan bajunjuang mangkok tapakai jalan nan tigo, partamo mangmbangkan lapiak kaduo manatiang curano nan katigo manyusun maatok kadudukan isi jamu. Baa sakarang kini nangko tantangan manduduak an datuak nan…… niniak sarato isi jamuan, sungguahpun lah disusun nan bak siriah alah dilirik nan bak mambatua, kok salah latak nan bak pangalang kok salah banang nan bak kain, alua katangah kok katapi alua kaujuang kok kapangka, bedo bakisa dinan sampik, rumik batenggang dinan tidak, duduak kok tidak tapamoliakan, kok indak basuwo tampan jo taratik sarato lelo jo kurenah, limbak nan dari pado itu kok indak tapakai jalan nan ampek, partamo jalan mandaki niniak jo mamak sarato alim jo ulama taruih kacadiak pandai kok indak tapamoliakan, kaduo jalan malereang ka ipa sarato besan, ereang jo gendeng cakah jo kaik kok indak
tapakaikan, katigo jalan mandata samo gadang kok indak talawan baiyo, kaampek jalan manurun , nan mudo matah ketek nan jolong gadang kok indak takasihi, sambah lah tibo dinan rapek titah lah tibo dinan rami, gandang sabuah mintak ditingkah kato sapatah mintak dijawab, kami maintak elok sajo, sakian sambah jo panitahan katolah sampai pado Sutan.
Bersambung ke :
Kebudayaan Khas Adat Nagari Tanjung Balik X Koto Diatas
tapakaikan, katigo jalan mandata samo gadang kok indak talawan baiyo, kaampek jalan manurun , nan mudo matah ketek nan jolong gadang kok indak takasihi, sambah lah tibo dinan rapek titah lah tibo dinan rami, gandang sabuah mintak ditingkah kato sapatah mintak dijawab, kami maintak elok sajo, sakian sambah jo panitahan katolah sampai pado Sutan.
C.PASAMBAHAN MAKAN
Kabakeh Sutan sambah ditiboan sapatah, sungguahpun iyo bakeh Sutan ditiboan sambah jo panitahan, mangkok sarapeknyolah angku pangulu nan gadang basa batuah nan cadiak nan tau pandai cadiak lai buliah kabaguru pandai lai buliah kabatanyo, Ujuang adat pangka balabeh, hulu aia himpunan buluah, pusek jalo tali taruntun, tampuak ameh tangkai suaso, bungonyo intan jo pudi, mangkuto dialam pulau paco,duduak dibarih jo balabeh, tagak di adat jo pusako, undang balukih pamenannyo.
Sanitiak tiado hilang sabarih tiado lipua, walau bak mano darehnyo angin walau bak mano dabuanyo ombak sampai mamacah ateh karang, basilang dahan kayu aro tatagak pucuak nan balingka nan bana tatap dipasuntiang, walau bak mano buninyo gandang walau bak mano ringannyo kato, satapak bapantang suruik nan bana pantang baasak.
Sungguahpun iyo sado itu nan ambo sabuik, mangkok sarapeknyolah dunsanak jo sudaro ipa bisan adiak jo kakak, indak dibilang kadihatok, hanyo nan bagala kapambilang kapahatok panyusun pamoliakan sambah, sambah jo titah dipulangkan kapado Allah nan ujuang salam ditibokan mahadok kabakeh Sutan sapatah......
Kalilawa di Pulau Rambang.
Anak ruso mati tadabiah.
Kok gawa mintak ditimbang.
Kok doso ampun nan labiah.
Bukan tambilang manggulampai.
Tambilang panggali pakuburan
Bukan mambilang tando pandai.
Mambilang untuak kadipasambahan.
Dipanggang panggang digatok.
Dikirai-kirai dikaka
Tatangguak ikan sigulamo.
Dibilang bilang diatok.
Dicurai curai dikaka.
Dikambang sitambo lamo.
Mangkuto Rajo Pagaruyuang didalam luhak Tanah Data iyo di pulau ameh nangko, sampai ka Aceh tigo segi mamakai baju sonsang barat, kalau diliek tidak tampak kalau diinok dimanuangkan kito nan duduak dalam adat, bulek aia dek pambuluah, bulek jantuang dek kalupak, bulek kato dek mufakat.
Pado Panghulu saandiko sarato niniak dengan mamak ataupun adiak dengan kakak, lah mufakat kami silang nan bapangka karajo nan bajunjuang sarato ondan manyumandan, pihak kapado sumandan kami urang nan ketek mudo matah, nan kumuah lah dibawo ka aia, datak daram cawan pinggan tando nan kumuah lah barasiah, ditatiang dibawo pulang lah talantar diruang tapi, Kok nan matah lah
dibawo kadapua kayu dibaka dengan api dikipeh jo ambai-ambai bayang malinteh reno bulan sampai kalangik nan katujuah, bareh dituang dengan aia asok alah manggajujuang, asok mandulang kaudaro arah manuju awan putiah, Nasi masak alah disanduak dek sumandan lah talantar pulo diruang tapi.
Lah tibo janang kamanatiang, nan tau digarak dengan garik, lah tadangan piriang babuni iyo didalam padapuran, lah ditiliak dipandangi bana lah nyato cukuik barisi cawan pinggan, tagak badiri rajo janang, tagak manatiang karuang tangah, manatiang nasi dengan gulai sarato jamba jo hedangan, jawek bajawek candonyo piriang, lego balego cawan gulai bak santano payo tabantang, teko gadang mamacah ruang, cangkia ketek babilang tangan heranlah mato mamandangnyo, nan bak umpamo bintang dilangik umpamo ombak dilauiktan, piyak kapado susunan hedangan :
Balayia kapa pulau telok.
Balabuah tantang Muaro Pingai.
Hari nan sadang tangah hari.
Susunan jamba kok kurang elok.
Janang manatiang balum pandai.
Rela jo maaf kami dibari.
Ditangah awan bajumbai ditapi samuik bairiang nago bajawek keri jo kanan barisi langkok kasadonyo, limbak nan dari pado itu aluran nasi nan katangah, jikok diinok dimanuangkan asa samulo dahulunyo, padi siranak tambun tulang tumbuah dipadang palaparan iyo dilereang padataran, dijamua dek Puti Linduang Bulan hari paneh jamua dilingkukan hari hujan jamua dikaka masiak dek singo paneh patang, masak nan bukan alang-alang, lalu ditumbuak jamua kakincia etan diranah bungo tanjuang iyo dilurah sungai jamak, jikok dicaliak candonyo kincia, aia gadang banda buatan, tingkah batingkah buninyo alu sahuk basahuk cando tingkah talempong jawo, jamua ditumbuak pantang basakam, ditampi mangkok badadak, diindang mangkok baratah, bareh nan putiah bukan kapalang, ditanak mangkok jadi nasi itulah asa dahulunyo.
Balabuah kapa dari jedah.
Balabuah tantang Muaro Pingai.
Sarek muatan buah palo.
Kok basuwo nasi lambiak matah.
Urang batanak kurang pandai.
Rela jo maaf kami pinto.
Nak hilia ka Pariaman.
Nak mudiak ka Pauah Kamba.
Babelok ka Batang Hari.
Singgah sabanta di kumpalan.
Tariak aia basuahlah tangan.
Santap juadah nan taheda.
Minumlah aia nan taisi.
Nak sanang hati sipangkalan.
Sakiyan sambah jo panitahan dipuhunkan bakeh Sutan.............
D. JAWEK PASAMBAHAN MAKAN
Malah Sutan …................
Bakeh Sutanlah sambah dikumbalikan sapatah, piyak disambah nanlah datang, takilek barih jo balabeh kironyo alua bapatutan, maaf dimintak kanan banyak – jo bana Sutan dijalang, dek kito duduak dalam adat, kato surang babulati kato basamo paiyokan, basaba Sutan samintaro kami mampaiyokan…........
Saluak ado detapun banyak. Babaju suto nak rang padang. disasah dima diampaikan. Antah ditalang iko juwo. Datuak ado Sutan pun banyak. Ragulah mato dek mamandang. Dimalah sambah kaditibokan, iyo kabakeh Sutan juwo, dek curiang barih diulu dek andai pusako lamo, Sungguah ka Sutan dipuhunkan sambah, mangko mintak ampun ambo kapado panghulu nan salirik duduak ditapi, nan saedaran duduak madok katangah jo sambah sajo dimoliakan, tabik ganta ambo mambilang, pangulu banyak nan sati, tuangku banyak nan kiramaik, rang gadang banyak nan batuah, mulonyo kato kadisambahkan disusun jari nan sapuluah minta maaf kapado pangulu, malin, manti jo dubalang ampek jinih martabatnyo, nan mampunyoi kalarasan kampuang jo nagari, adapun kamudian dari pado itu ambo mamuji manyanjuang sambah kapado sialek jamuan nangko ketek indak tasabuikan namo, gadang indak tasanjuang gala sambah di Sutan ditibokan...
Sungguahpun iyo sado itu nan ambo sabuik….
Sutan paris condong kabungo, mashur sangek lagi tapuji, bijak arif lagi dermawan, surek dibawo buruang burak kaba dibawo buruang tabang,carito dibawo buruang nuri, angkatan dari sarugo, karangan anak bidodari.
Andomo di Saruaso, Tuan Kadhi di Padang Gantiang, Tuan Bandaro di Sungai Tarab, Harimau Campo di Batipuah, duduak didalam karapan sadang mananti pangadilan, ujuiknyo mananti garak Allah.
Kadirandang randang dimasak.
Ditangguak ikan sigulamo.
Tigo garundang dahulunyo.
Kadibilang bilang diatok.
Kadicurai sitambo lamo.
Tigo jo undang dahulunyo.
Kamano jalan babaliak.
Kapasia ka banda ruhun,
Kok pulai bapangkat naiak.
Manusia bapangkat turun.
Jikok pulai bapangkat naiak maninggakan rueh jo buku, Manusia bapangkat turun maninggakan barih jo balabeh sarato ukua dengan jangko. Kapa timbago tiang perak, tangah lauiktan tanah arab, sadang mananti-nanti nan kodoh lah duduak dukamudi, mambagi timur jo barat, mambagi utara jo selatan, angin taduah ombak salasai disanan kapa dilayiakan bak itu undang-undang palayaran.
Jokok di ambo sambah manyambah taknyo pandai, bapasiah lidah jauah sakali, kok tantangan jamba nan talatak, sarato hedangan nan taheda tidaklah cacek jo binaso, lah salasai mato mamandang, sarato alek nan hadir nangko, tapi sabuliah-buliah pintaknyo kami kapado silang nan bapangka sarato karajo nan bajunjuang, tantangan minum dengan makan rela jo maaf kami dibari usah manjadi utang badan diri:
Bilah-bilah kapa sirantiah.
Kapa nak urang dari jawo.
Rilah-rilah Sutan baragiah.
Kami manompang makan sajo.
Kok indak lundang dilandia.
Dima bana siamang diam.
Kok indak utang tabayia.
Dima hiduik kasanang diam.
Kok iyo kami lai kapakan.
Baa kok liku pakan kami.
Kok iyo kami lai kamakan.
Baa kok laku makan kami.
(Jawek Sipangka): Jikok nyo liku rang kapakan.
Kabawah pulau angso duo
Jokoknyo laku makan Sutan.
Sajamba makan baduo
(Jawek Sijamu): Salasiah batang dulimo.
Sarosah dipulau Punjuang.
Kok kasiah kami tarimo.
Panitahan kakami jujuang.
Tabanglah dek Sutan dari pangka,nak kami sisiak sampai kaujuang….
E.ADAT MANYIANGI URANG SUMANDO ( 1 )
Malah urang sumando ……………..
Sambah talayang tantang alua, niat jo nazar balabuhan, salam kapado niniak mamak nan gadang basa batuah, urek tunggang pucuak nan bulek dinagari, dahan rampak daunnyo rimbun dek pusako, putiak nan labek buahnyo ranum, makanan urang dinagari, bundo kanduang ado didalam salam tatumpah bakeh datuak, ka urang Sumando sambah batibokan sapatah.....
Sahinggo lah rang sumando paurung pakampuangkan kami nan baradiak nan bakakak nan baniniak nan bamamak dimalam samalam nangko, baa kalaluannyo adat auih lah dapek aiaadat lapa lah dapek nasi diatehnyo lah masak rokok nan sabatang, baa sakarang kini lai kok ado taniat jo tanazar urang sumando, iyo nan mintak dikabakan kabakeh kami, atau kok saulah minum jo makan sajo nan rang rumando himbaukan bakeh kami, kok hanyo sakadar minum jo makan sajo, kami nak ulak katampek masing- masing, sakiyan sambah tibo bakeh rang sumando……
Malah bakeh sumando………….
Sungguah pun bakeh sumando surang nan tarhimbau, dalam sariat jo hakikat walaupun zahir dengan batin, ujuik andai buah rundingan, bapalun paham dinan aluih, lilitan aka jo budi, hakekatnyo manuju bana jo maaf dimintak kapado sagalo isi jamuan, ujuang panyambahan ditibokan bakeh sumando sapatah........
Sahinggo kami duduak dikampuang bakeh sumando, diam di ateh rumah tanggo bakeh sumando, malah babari adat ba pusako, babari cupak jo limbago, baruntuak bagian pulo, alah kauntuak dek kami.
Kaganti kunci nan tagok, kaganti biliak nan dalam, kaganti suluah nan tarang, mamandangkan hereang dengan gendeang, mangabiah ateh kamumfa’at, baa iyo lai kamumfa’at taraso dikami, baitulah baiyo-iyo kami nan baranak baminantu, nan baipa bapabisan, alah kalaluanyo paiyoan kami, lapeh surang nan baduo lapeh duo nak batigo ampek jo limo diatehnyo.
Umpamo lubuak lah kami rabek - rabek, umpamo pagaran lah kami racak - racak, tapi bukan jo lubuak bukan jo pagaran, sialah nan kamaapik maambuankan pakarajaan kami nantun, iyolah datuak urang nan …… niniak, baa tanatang pakarajaan kami nantun kok lai tapabuek dinan baiak mintak diapik jo tali nan tagok nan elok, tapi kok bukan mintak diasak kanan bana, sakiyan sambah sampai ka bakeh sumando……..
Bakeh Sumando
Baa kok iyo kami nan kamaapik mahambuan pakarajaan rang sumando nantun, iyo mintak di barian kami tali nan tagok nan elok kami maapik mambaan pakarajaan rang sumando nantun.
Rang Sumando
Kok Sahinggo lai ado tali di kami, kami sajolah nan kamaapik mahambuan pakarajaan kami nantun, iko dek indak ado tali dikami, mangkonyo kami imbauan kabakeh sumando.
Bakeh Sumando
Tagabak kami ditimpo mayang, tagamang bak ditimpo upiah, kok tau kami saelok iko pakarajaan rang sumando rian jo tali malah kami dari tadi.
Rang Sumando
Rosok aia ka pamatang rosok minyak ka kuali, talabiah taulah bakeh sumando dari kami.
Bakeh Sumando:
Adapun bakeh sumando jo rang sumando kok kurang tukuak manukuak kok senteng bilai mambilai, kini sahinggo tali tak ado dikami patuik bana kami salang manyalang jo rang sumando.
Rang Sumando: Kok bak itu kato bakeh sumando lah dari tadi kami barian bakeh sumando.
F.ADAT PALOMEH
Saluak ado detapun banyak. Babaju suto nak rang padang. disasah dima diampaikan. Antah ditalang iko juo. Datuak ado Sutan pun banyak. Ragulah mato dek mamandang. Dimalah sambah kaditibokan, iyo kabakeh Rangkayo juwo, dek curiang barih diulu dek andai pusako lamo, Sungguah ka Rangkayo dipuhunkan sambah, mangko mintak ampun ambo kapado panghulu nan salirik duduak ditapi, nan saedaran duduak madok katangah jo sambah sajo dimoliakan, tabik ganta ambo mambilang, pangulu banyak nan sati, tuangku banyak nan kiramaik, rang gadang banyak nan batuah, mulonyo kato kadisambahkan disusun jari nan sapuluah minta maaf kapado pangulu, malin, manti jo dubalang ampek jinih martabatnyo,
nan mampunyoi kalarasan kampuang jo nagari, adapun kamudian dari pado itu ambo mamuji manyanjuang sambah kapado sialek jamuan nangko ketek indak tasabuikan namo, gadang indak tasanjuang gala sambah di Rangkayo ditibokan...
Sahinggolah kami siang kami sigi urang somando kami, aalah adat katonyo : Lapeh surang nak baduo, lapeh baduo nak batigo, ampek jo limo diatehnyo. Umpamo lubuak lah nyo robek-robek, umpamo pagaran lah racak, tapi bukan to lubuak bukan to pagaran, sialah nan kadirianannyo maapik maambaan pakarajaannyo nantun iyolah datuak nan………. Niniak.
Itulah eloknyo urang sumando kami, kok makan nan indak mahabisi mancancang na indak mamutusi.
Baa tantangan pakarajaannyo nantun diapik jo tali nan tagok nak nyo elok dek datuak nan….. niniak, lalu siriah jo curano nak mintak dijawek kapalonyo dek datuak, sakiyan sambah jo panitahan dipuhunkan sambah sampai pado Rangkayo.
Jawek kalau manjadi isi jamu ( pihak laki-laki )
Mandaring buninyo jalo.
Urang manjalo sawah liek,
Mandaring buni carano .
Carano datuak kakami liek
Jawek sipangka (pihak padusi )
Antah kalikih antah kapelo.
Nan tumbuahnyo disawah liek
Antah pitih antah pun tido.
Carano kami nak mintak diliek
Jawek kalau manjadi isi jamu ( pihak laki-laki )
Kok taduah biaso bakajang, kok siang biaso basigi, kurang tarang dipatarang, kurang elok diparelok, kiniko adat aa nan kanamonyoko Rangkayo ?
Jawek sipangka (pihak padusi ) Adat palomeh namonyo nah Rangkayo
Jawek kalau manjadi isi jamu ( pihak laki-laki )
Baa kok iyo adat palomeh iyolah tantang aia lopeh tubo lah tantang batu kalambatang nah, tapi sungguahpun, kok iyo adat palomeh ado kapalo tontu ado badan, kini aa nan kabadan nyo ko Rangkayo,
Jawek sipangka (pihak padusi )
Iyo pulo nah tuak, ado kapalo ado badan nyo, nan kini Sawah nan kajadi badanynyo nah Rangkayo.
G.ADAT MANYIANGI URANG SUMANDO ( 2 )
Malah rang sumando,…….
Sambah jo panitahan nan baukua nan bajangko, diateh aka nan marangkak, dibawah budi nan bajelo, dek karano alah kato mupakaik jo bana Urang sumando dijalang.....
Sahinggo lah kami ujo kami lapeh urang sumando pai manjapuik, baa kok tantang parjalanan rang sumando, lai kok lancar-lancar sajo, atau kok ado aral malintangnyo, iyo nak mintak dikabakan bakeh kami. Sakiyan sambah……….
Urang Sumando
Sambah jo panitahan,nan diagak bunyi nan didanga isinyo, rupo nan diliek, takilek cupak jo gantang tabayang barih jo balabeh, nyato alua bapatutan sambah dibakeh sumando ditibokan....
Iyo malah bak itu bakeh sumando, dek kami disuruah lailah pai ditagah alah baranti, kok nan jauah alah kami japuik kok nan hampia alah kami imbau, dek kami hanyo saulah japuik- japuik tabawo sajonyo bakeh sumando, sakiyan sambah bapuhunkan sambah sampai bakeh sumando….
Bakeh sumando
Kok nan mujuanyo iyo tumah rang sumando, tapi nan malangnyo nak mintak dikabakan pulo bakeh kami.
Urang sumando
Kok bak itu kato bakeh sumando, dek kami kok putiah alah tacilak kok hitam alah tabarumbun, kan itu bana nan bakeh sumando tanyokan.
Bakeh sumando
Sahinggo nan dijapuik lai alah tabawo, nan dijuluak lai alah lareh kini panggalan dima bana rang sumando tinggakan.
Urang Sumando
Sahinggo lah batamu bulan jo matohari bapangajian sajolah bakeh sumando.
H.ADAT PENGHULU TIMBA BALIAK
Sahinggo lah kami siang kami sigi urang sumando kami aa lah adat katonyo, bapangajian sajolah datuak , Aalah pangajian kito :
Dititik golang anak koto tuo.
Bori baukia tampuak manggih
Mulai mabilang dari oso.
Mulai mangaji dari alif
Maalah adat datuak lai nan sapuluah ameh, lai nan limo ameh, lai nan tangah tigo ameh, lai nan limo kupang, sapiak dibawahnyo adat.
Maalah adat datuak tidak buliah lilik tidak buliah sumbing, tapi buliah juwo lilik buliah juwo sumbing.
Maalah adat datuak kami isi ponoah kami mintak kurang, joalah kami ponuhan iyo jo panyombahan jo panitahan, jo hati nan suci jo muluik nan manih, ditakuakan kapalo nan satu, dihunjamkan lutuik nan duo, disusun jari nan sapuluah, mahadap kakaribaan datuak, lalu siriah jo carano nak mintak dijawek dek datuak, sakiyan sambah jo panitahan bapuhunkan sambah sampai pado datuak.
Jawek kalau manjadi isi jamu ( pihak laki-laki )
Mandaring buninyo jalo.
Urang manjalo sawah liek
Mandaring buni carano.
Carano datuak kakami liek
Jawek sipangka (pihak padusi )
Antah kalikih antah kapelo.
Nan tumbuahnyo disawah liek
Antah pitih antah pun tido.
Carano kami nak mintak diliek
Jawek kalau manjadi isi jamu ( pihak laki-laki )
Sahinggo cupak digantung ciri, talotak diateh gulang-gulang , dibao anak sungai landai, sahinggo cupaklah datuak isi, limbago lah datuak tuang, adat lah datuak pakai, bakeh sia, kan bakeh kami, baa kok dek kami sahinggo aluh alah malantai kulik data alah malantai papan.
Manoki kalimau manih,Manurun sawah taruko,Datuak maunjuakan jo muluik nan manih,Kami tarimo jo hati nan suko,Lah bauruikan kamuko, baurehkan ka hati, sakiyan sambah jo panitahan sambah sampai bakeh datuak.
I.ADAT GONGGAM MANGGONGGAM
DARI SIJAMU (PIHAK MARAPULAI)
Sambah saujuik dengan simpuah sabarek bungka nan piawai, naraco luruih main budi, indak basibak jo basisiah, bukan bainggo jo babateh, sambah taujuik ka niniak mamak nan gadang basa batuah, bapucuak sabana bulek baurek sabana tunggang di anjuang tinggi diamba gadang sandi andiko dalam Kampuang tampuak jo tangkai di nagari, sambah di Rangkayo ditibokan...
Lah salauik salamo nangko, lah pikia-pikia hati kami, lah puno-puno hati kami, aalah kalaluannyo pikia alah kalaluan puno hati kami, mancaliak kami kapado sanak kamanakan kami, iyo malakek pulo bak pipik jantan tak basarang jehnyo urang, hilia taratuang mudiak taratuang dima patang sinan bamalam, baa sakarang kini lai kasiah sayang datuak nan……. niniak mambawo tompangan sanak kamanakan kami, kok auih lah buliah mintak aia kok lapa lah buliah mintak nasi, pucuak dicinto ulam tibo syukur juwono hati kami, mangkok malakek pituah tuo hadih malayu aalah kato pituah tuo hadih malayu :
Anak rang tanjuang sigalobuak,
Pinang satandan duo tandan.
Singgah kapakan manjua suto.
Kok dapua kungkuang batakuak.
Bak anau jo saribulan.
Gonggam manggonggam malah kito.
lalu anak kamanakan datuak nan……niniak nak mintak digonggam dek datuak nan…niniak, tandonyo kito gonggam manggonggam lalu siriah jo carano nak mintak ditarimo dek datuak, sakiyan sambah bakeh Rangkayo……
SIPANGKA( PIHAK ANAK DARO)
Sambah talayang tantang alua, niat jo nazar balabuhan, salam kapado niniak mamak nan gadang basa batuah, urek tunggang pucuak nan bulek dinagari, dahan rampak daunnyo rimbun dek pusako, putiak nan labek buahnyo ranum, makanan urang dinagari, bundo kanduang ado didalam salam tatumpah bakeh datuak, ka Rangkayo sambah batibokan sapatah.....
Manyarupoi pulo kami bak tandawan pamabuak jenyo urang, mancaliak pulo kami kapado sanak kamanakan kami , alah malakek pulo bak anak ayam kagadangan aia jenyo urang, hilia manciok mudiak manciok, baa sakarang kini lai kasiah saying datuak urang nan ….. niniak mabari tompangan sanak kamanakan kami, kok pail ah dapek bakeh batanyo, pulang lah dapek bakeh babarito, lah dapek pulo bakeh baiyo-iyo, nan bak padi ditimpo rinai mancaliak mato sadikit, disinan iyolah malakek pulo pitua tuo hadih malayu alah kato pitua tuo hadih malayu :
Anak akuak ateh parisai.
Rang pakuak mangkok rang sakah.
Anak bangau manggungguang tilam.
Bak tangguak luluah jo bingkai.
Bak abuak lakek jo gatah.
Nan bak anau jo saribulan.
Ondan manyimondan malah kito, aalah kakalaluannyo kito andan manyumandan, lalu anak buah datuak nan ….. niniak mintak digonggam pulo dek datuak urang nan ………niniak.
J.PASAMBAHAN MINTAK ULAK
Kabakeh angku sambah ditiboan sapatah, sungguahpun iyo bakeh angku ditiboan sambah jo panitahan, mangkok sarapeknyolah angku pangulu nan gadang basa batuah nan cadiak nan tau pandai cadiak lai buliah kabaguru pandai lai buliah kabatanyo, Ujuang adat pangka balabeh, hulu aia himpunan buluah, pusek jalo tali taruntun, tampuak ameh tangkai suaso, bungonyo intan jo pudi, mangkuto dialam pulau paco,duduak dibarih jo balabeh, tagak di adat jo pusako, undang balukih pamenannyo.
Sanitiak tiado hilang sabarih tiado lipua, walau bak mano darehnyo angin walau bak mano dabuanyo ombak sampai mamacah ateh karang, basilang dahan kayu aro tatagak pucuak nan balingka nan bana tatap dipasuntiang, walau bak mano buninyo gandang walau bak mano ringannyo kato, satapak bapantang suruik nan bana pantang baasak.
Sungguahpun iyo sado itu nan ambo sabuik, mangkok sarapeknyolah dunsanak jo sudaro ipa bisan adiak jo kakak, indak dibilang kadihatok, hanyo nan bagala kapambilang kapahatok panyusun pamoliakan sambah, sambah jo titah dipulangkan kapado Allah nan ujuang salam ditibokan mahadok kabakeh angku sapatah…...
Sambah sapatah nan kabatibokan bakeh angku, sajak samulo sumua bakali rantiang bapatah pangulu badiri dinagari, Kato duo nan bapakai, jalan duo nan baturuik, kato duo nan bapakai, nan partamo kato buek, nan kaduo kato pusako, buek bakarang padan baukua, bajanji batapati batakuak bapanabangnan, warih nan bajawek pusako nan baronggohi, nan banamo kato pusako, talatak ditonggak nan hitam disandi nan lakang, nagari alah-alahan, satapak indaknyo naiak, salangkah indaknyo turun, umpamo kabek tak baransua sabagai simpai tak barulak, sakarang kini taguahnyo bak itu juo.
Jalan nan duo nan dituruik, jikok manuruik jalan syara’ iyolah iman, islam, tauhid, makrifatullah mangaku mangucapkan duo kulimah syahadat, itulah hiduik nan kadipakai mati nan kaditompang, kok baazab lai kalapeh dari azab, kok baseso lai kalapeh dari baseso, Jikok manuruik jalan adat, kok adat samo dipakai pusako samo dironggohi, ketek dibari balingka gadang dibari bapintalak, hujan dibari baasa paneh dibari bapuhun, silang dibari bapangka karajo dibari bajunjuang.
Tibo sarupo iko kini dihari nan sahari tadi dinan malam samalam kini lah tibo di angku pangulu nan gadang basa batuah sarato sagalo niniak mamak cukuik dunsanak jo sudaro sarato ipa jo bisan ataupun adiak dengan kakak, mampaliekan muko nan janiah hati nan suci kabakeh silang nan bapangka karajo nan bajunjuang, jikok dek silang nan bapangka jauah alah batunjuakkan rimbonyo, dakek alah bakakokan batangnyo,dikami anak mudo matah nan capek kaki ringan tangan, alun disuruah kamilah pai, jikok nan tagak alah rabah jikok nan panjang alah bakabuang nan babingkah alah bapadaraian, sungguah pun arang panuah dek kasiak, mato panuah dek aia bijo tumbuah aka dapek, panek baparantian palak baparanginan, hauih babari siriah lapa babari rokok, siriah sakapua alah masak rokok sabatang alah pun lah habih nan dimungkasuik sakiro sampai nan diama sakiro pacah, antaro kito jo angku bak umpamo lauik jo daratan sabagai kapa jo parahu, parahu nak basentak hilia pancalang nak basentak mudiak kamudi nak duduak di haluan nan kodoh sajo maunyian, sakiyan sambah nan katangah kabek sabalik buhua sentak jaranglah urang ka maungkai tibo nan punyo larak sajo, kato lah pulang kanan pandai sambah sakiyan bakeh angku….....
a ) Penyerahan anak dari pihak Bapak
Saujuik salam jo sambah, sabarek bungka nan piawai, naraco luruih main daun, indak basibak jo bassiah bukan bahinggo jo babateh, sambah kapado Niniak mamak nan gadang basa batuah, nan bapucuak sabana bulek nan baurek sabana tunggang. Dianjuang tinggi diamba gadang, sandi andiko dalam kampuang tampuak jo tangkai dinagari, nan bak umpamo kayu gadang ditangah koto, baurek limbago makan badahan cupak jo gantang, barantiang barih jo balabeh babungo rimbun dek adat babuah kato nan bana, buliah baselo diureknyo dapek basanda dibatangnyo, gantuangan cupak nan duo partamo cupak usali kaduo cupak buatan bakeh ambo tagak manyambah.
Sampai kapado imam jo khatib bilal maulana sarato malin jo tuangku nan tau dihalal dengan haram tau disyah dengan batal nan duduak rintang dek kitab tagaknyo rintang jo pituah suluang bendang adat limbago
Hulu baling jo ampang limo jo manti pagawai adat, parik dalam pagaran kokoh cadiak nan tau pandai nan arif bijaksano tau diangin nan basiru sarato ombak nan basabuang, tau didahan kamaimpok sarato rantiang kamancucuak tau dibayang kato sampai alun bakilek lah bakalam bulan lah sangkap tigo puluah, takilek ikan dalam aia ikan takilek jalo tibo lah tantu jantan batinonyo.
Sarato nan mudo pamimbiang dunia nan capek kaki ringan tangan, capek kaki indak panaruang ringan tangan indak pamacah aso tarantang duo sudah, hatinyo baiak bamuko janiah tau dimalu dengan sopan sarato raso jo pareso.
Lapeh kapado bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang sumarak didalam kampuang hiyasan dalam nagari, kok hiduik tampek banasa kok mati tampek baniat kaunduang-unduang kamadinah payuang panji kasarugo ambun puruak aluang bunian urang nan duduak jo sukatan, sakali gawa maaf dimintak.
Takalo kami tagak manyambah, diawal kalam nan sapatah, sambah tajelo kanan rapek salam taujuik kabasamo.
Talatiak putiang dihulu, dibawah kumpalan tali, samulo kato nan dahulu, tigo limbago nan tajadi. Partamo sambah manyambah kaduo baso jo basi, katigo siriah jo pinang, Sambah manyambah dalam adat tali batali undang-undang, tasabuik dimuluik manih tapakai dibaso baiak, muluik manih talempong kato, baso baiak gulo dibibia didalam cupak nan piawai banamo adat sopan santun.
Kalilawa di Pulau Rambang.
Anak ruso mati tadabiah.
Kok gawa mintak ditimbang.
Kok doso ampun nan labiah.
Bukan tambilang manggulampai.
Tambilang panggali pakuburan
Bukan mambilang tando pandai.
Mambilang untuak kadipasambahan.
Dipanggang panggang digatok.
Dikirai-kirai dikaka.
Tatangguak ikan sigulamo.
Dibilang bilang diatok.
Dicurai curai dikaka.
Dikambang sitambo lamo.
Takalo maso dahulunyo samusim maso saisuak, kutiko langik basentak naiak kutiko bumi bahantam turun, lauik sacampak jalo tanah darek balumlai leba nan timbua gunuang barapi, lorong kapado niniak moyang kito, asa usua kalau dikaji didalam sitambo lamo sapiah balahan tigo jurai, sajurai kabanur cino sajurai kabanur ruhun sajurai kapulau ameh nangko.
Pihak Rajo Maha Dirajo taniat didalam hati tacinto didalam kiro-kiro, balayia inyo samaso itu diateh dandang nan sabuah cukuik jo cati bilang pandai.
Dek lamo dandang balayia didalam lauik baharullah tampaklah api takijok-kijok, gunuang suatu maso itu diateh puncak lenggo puri banamo gunuang barapi, sinan sirangkak nan badangkang sinan buayo putiah daguak diateh batu hampa putiah diateh bukik patah patigo banamo bukik siguntang-guntang, Dimano titiak palito, dibaliak telong nan batali. Dimano turun niniak kito, iyo dipuncak gunuang barapi.
Basentak turun kabawah lah tibo diguguak ampang, disinan ligundi nan baselo disinan pulo bataratak, balum bakorong jo bakampuang balum bakoto banagari, maso badeta-deta upiah maso bacawan panarahan.
Dek lamo alam baputa urang batambah banyak juo kaminakan manjadi kambang, dipabuek sawah jo ladang dibuek adat dikarang undang disusun tangkai ciek-ciek dipaku katiang panjang makanan anak tigo luhak, manolah luhak nan tigo, partamo luhak tanah data nan tangah luhak agam, nan bunsu luhak limo puluah, lalu karantau kapasisia alam surambi sungai paga, manuruik barih balabeh adat nan salilik gunuang barapi saedaran gunuang pasaman sajajaran sago jo singgalang saputaran talang jo kurinci, dari sirangkak nan badangkang sampai buayo putiah daguak sampai kapintu rajo hilia durian ditakuak rajo sipisak pisau hanyuik sialang balantak basi hinggo aia babaliak mudiak sampai kaombak nan badabua saaliran batang sikilang hinggo lauik nan sadidih Rao jo Mapat tunggua sarato gunuang mahalintang pasisia banda sapuluah hinggo taratak aia hitam sampai katanjuang simalidu pucuak jambi sambilan lurah.
Jikok dikambang saleba alam,
Jikok dibalun saleba kuku
Tantang nangko basudah kalam,
Tambo sakitulah dahulu.
Alang-alang katik maruhun.
Dikumpa mangko dilipek.
Dibawo nak urang Muaro Pingai.
Kayu randah tupai managun.
Alamaek kaji tak kadapek.
Katolah pulang kanan pandai.
Tungkek galah amat dirajo,
Sitaba dibaliak pagaran
Kok salah tobatlah ambo.
Kok bana samo diamalkan.
Baa sakarang kini pihak dikami salaku bapak-bapak jo ibu-ibunyo, dek kasiah kaanak dek sayang kabini, baalah kok kasiah kaanak kok sahandaknyo tajapuikan aia nan sakuran takapiangkan kayu nan sabilah, tapi dek kami indak tapakai nan bak itu, sahinggo lah baiyo-iyo kami salaku bapak jo ibunyo, lai dapek bilalang nan bak saikua, siriah nan bak sabakua, paniaram jo sikunik nan bak sadulang, sarato karambia nan sabuah, mamohon kami ka Datuak tarimo dek Datuak jo suko hati, sakiyan sambah dipuhunkan sambahlah sampai bakeh Datuak.
PASAMBAHAN SIRIAH
b ) Penerimaan dari pihak Mamak anak daro
Sungguahpun kabakeh angku ditiboan sambah jo panitahan, mangkok sarapeknyolah angku pangulu nan gadang basa batuah, urang nan tau cadiak pandai, cadiak lai buliah kabaguru pandai lai buliah kabatanyo, tiang adat sandi aluan, payuang panji marawa basa, nyawa nagari adat kato, ujuang adat pangka balabeh, hulu aia himpunan buluah, pusek jalo tali taruntun, tampuak ameh tangkai suaso, bungonyo intan jo pudi, mangkuto dialam pulau paco, duduak jo adat jo pusako, tagak jo barih jo balabeh, undang balukih pamenannyo.
Sanitiak tiado hilang sabarih tiado lipua, walau bak mano darehnyo angin walau bak mano dabuanyo ombak sampai mamacah ateh karang, basilang dahan kayu aro, tatagak pucuak nan balingka, nan bana tatap bapasuntiang, walau bak mano bunyi gandang walau bak mano ragam kato satapak bapantang suruik nan bana pantang baasak, sungguah pun iyo nan sado itu, mangkok sarapeknyolah sanak jo sudaro ipa bisan adiak jo kakak nan hadir diataeh rumah nangko, indak dibilang kadiatok hanyo nan bagala pambilang kapaatok panyusun pamoliakan sambah.
Sambah jo titah dipulangkan pado Allah, ujuang panyambahan batibokan pado Sutan, nan kaditiboan sambah pado Sutan, sajak samulo sumua bakali rantiang bapatah pangulu badiri dalam nagari, Kato duo nan bapakai Jalan duo nan baturuik, Kato nan duo, nan partamo kato buek, kaduo kato pusako, nan dinamokan kato buek, buek bakarang padan baukua, bajanji batapati, batakuak batabang, babarih bapaek, kok warih samo kito jawek, pusako baronggohi, jikok nan banamo kato pusako, talatak ditonggak nan hitam, disandi nan lakang, nagari alah-alahan, salangkah indaknyo naiak satapak indaknyo turun, umpamo kabek indak baransua sabagai simpai indak barulak, sakarang kini taguahnyo baitu juo.
Jalan nan duo nan dituruik, jikok manuruik jalan syara’ iyolah iman, islam, tauhid, makrifatullah mangaku mangucapkan duo kulimah syahadat, itulah hiduik nan kadipakai mati nan kaditompang, kok baazab lai kalapeh dari azab, kok baseso lai kalapeh dari baseso, Jikok manuruik jalan adat, kok adat samo dipakai pusako samo dironggohi, ketek dibari balingka gadang dibari bapintalak, hujan dibari baasa paneh dibari bapuhun, silang dibari bapangka karajo dibari bajunjuang.
Puntiang talatak dahulunyo dibawah kumpalan tali, asa mulo kato dalunyo tigo limbago nan tajadi, partamo garak jo garik pamenan tangan dinan rami, kaduo sambah manyambah, sambah manyambah dalam adat tali batali undang-undang, katigo baso jo basi kaganti siriah jo pinang, muluik manih talempong kato baso bayiak pamenan budi, nan indak lapuak dek hujan nan indak lakang dek paneh tiru tauladan sampai kini.
Dalam cupak nan piawai banamo adat sopan santun, adat dilauik bajuru mudi, adat disabuang bajuaro, adat dialek barajo janang, kok dikaji sijuru mudi tau diangin nan basiru tau diombak nan basabuang pandai manjago pasang turun naiak. Kok dikaji sijuaro tau disisiak tuah ayam tau dibulang nan bakicuah pandai manangah manampin taruah, Jikok dikaji rajo janang tau diadat rajo-rajo tau dihereang dengan gendeang tau dicakah dengan kaik pandai manjago labiah jo kurang.
Bato sakarang kini nangko, Ramo-ramo tabang malayang. Malayok kakoto tangah, Banyak nan ampek puluah ampek,Indah carano bukan kapalang, Talatak ditangah- tangah, Dilingkuang urang nan rapek.Buruang sinurak jo sinuri, Manari-nari ateh pamatang, Siriah galak pinang manari, Maliek alek nan lah datang.
Lorong kapado disiriahnyo siriah udang tampuak ari, tampuaknyo bak kuku balam, tagurabak gagak ka inggok,jilongak tiuang ka tabang,lantiak bak alang manari, gagangnyo jawek bajawek,,dahannyo malingka alam, satahun dalam paguluangan, samusim dibiliak dalam, bukannyo layua nan katibo batambah hiduik nan kalai, makanan anak rajo-rajo, makanan basa jo pangulu talatak ateh carano.
Lorong kapado caranonyo carano banjar reno ali, babulan bakapuak kapuak,balukih basalo ale, loyangnyo kuniang manyinganga, baru kalua dituangan, tuangan agam balai gurah,buatan sariak sungai pua, lagi basaok bahiyasi, balampih kain dilua, baturab jo aia bungo, kain sikalaek indo baharek, baturab jo banang makau, balukih jo aia ameh, bacamin bakilek-kilek, baratuih camin ditapinyo,onggok batonggok pucuak rabuang, digantiah urang baasang dicukia urang baparuah, ditanun anak garagasi, lukisan datang dari sarugo, acuan dari banua ruhun, pakirim puti dari siyam buatan anak urang panyinggahan tiru tauladan ka batipuah.
Lorong kapado dipinangnyo- pinang sierak ero manih tumbuahnyo di Padang kadataranureknyo baselo-selo batang tinggi lingguyuran tampak di jirek balai Gombak, satahun upiahnyo jatuah samusim salodang cabiak,kuniang sakarek tampuak ari,bulek sabagai talua buruang, siang hari bak bulan panuah, malam hari bak bulan ampek baleh, tingginyo kaik-kaiktan randahnyo jangkau-jangkauan,batahun tupai dek mamanjek haram katibo dibuahnyo sakarang kini balum juo,pinang sibiluluak balah ampek pinangnyo dasun dibalah duo, pakirim sutan manangkilang lauik saailan bakeh lalu, sambilan pulau bakeh basauah, tibo ditangan saudagar kayo, darek banamo banda Padang kambuik ameh kadam suaso, kadam nak urang koto tangah.
Lorong kapado di gambianyo gambianyo datang dari sari lamak pucuaknyo hijau mudo-mudoditanam didalam parak ditumbuak dilasuang tingga gadih manumbuak jolong gadang alu kamuniang jolong sudah, ayam mamu[ua jolong turun merah nan bukan alang kupalang, tuangan perak baukia buatan nak urang payokumbuah.
.Lorong kapado disadahnyo sadahnyo sidini hari banamo karang bajantiak, satahun dipanggang bugih samusim dibaka cino, dikipeh jo ambai-ambai diturab jo aia bungo dipati jo pati santan ,sakadam sakati limo satahia sapuluah ameh harago nan indak taharagoi antah kok satimbang jo nagari, dipalik jo ujuang jari bakisa kajari ampu jari manih manyudahi, mambayang katapak tangan sadang wakatu iko kini kalau dibali indak dijua kalau dimintak indapek.
Lorong kapado timbakaunyo - timbakau lumuik tarandam buahnyo si capuak rajo bungonyo panau bidodari, tanaman rang ranah batu taba jangkauan rang guguak sikaladi, anaknyo jarang rapatan haluih saiknyo nak rang gando, agak-an batu baraguang tiruan sumpu jo malalo, disaik sin anti urai dijamua sinanti ameh, saheto panjang jaluanyo indaknyo masiak kanai paneh masiak dek ambun tangan malam.
Lorong kapado didaunnyo- daunnyo rantau mudiak padang, lambuik batarok mudo-mudo diambiak nak rang ampalu, dijamua nak rang tujuah koto,dijamua dipabatasan antaro tiku jo piaman, dijamua ditapi pantai disiram jo kasiak haluih ambun manyiram patang pagi, putiah bak sayok layang-layang,kuniang bak kasa biran waci.
Baa sakarang kini dek Datuak salaku Bapak jo ibunyo dek kasiah kaanak, lah dijapuik dibawo karumah bakonyo lah saminum jo samakan, kalaluannyo kini lah diantaan pulo baliak malah dek Datuak lai baiyo-iyo lai dapek bilalang nan saikua siriah nan bak sabakua paniaram nan bak sadulang sarato sikunik nan bak sadulang, sahinggo lah Datuaj Sarahan kabakeh kami, dek kami : Mandaki kalimau manih manurun sawah taruko, Datuak lah manyarahkan jo muluik nan manih, kami manarimo jo hati nan suko, indak tabuek ditapak tangan jo niru kami tampuangkan, sakiyan sambah jo panitahan sambah kumbali pado datuak.
Pihak Bapak : yo kalaulah Datuak tarimo dek kami lah baurukan kamuko lah baurehkan ka hati.Bersambung ke :
Kebudayaan Khas Adat Nagari Tanjung Balik X Koto Diatas