Fatwa - Fatwa Penting Ulama Wahabi
Seorang ulama adalah panutan bagi umat terutama para pengikut yang sepaham dengannya, tiada satupun perkataan maupun fatwa dari ulama tersebut kecuali akan di aminkan oleh pengikutnya, karena seorang pengikut atau jamaah dari ulama tersebut telah dengan yakin dan husnuzon kepada keilmuan dan ketinggian martabat ulama tersebut, jadi seorang ulama bukanlah sembarangan orang, hanya orang pilihan dan terpilih saja yang layak di gelari ulama.
Begitu juga di kalangan Salafi wahabi, sekte yang nyentrik ini juga memiliki beberapa orang panutan ( bagi mereka di anggap ulama ) atau tokoh yang sangat di segani, di ikuti apapun omongan, fatwa dan semua perkataannya. Tokoh-tokoh tersebut umumnya berasal dari saudi.
Setelah di dalami agak beberpa lama, ternyata para ulama-ulama Wahabi tersebut memang layak di dengarkan fatwanya, perkataan mereka betul dan tepat sekali. namun sedikit sekali dari kalangan Ahlussunnah Waljamaah ( aswaja ) yang menyadari akan hal ini.
Kami akan sedikit berbagi beberapa buah fatwa ulama Wahabi yang menurut penilaian kami layak di beri bintang, dan penghargaan yang tinggi karena saking benarnya fatwa tersebut.
Mereka yang benar-benar betul dalam fatwanya adalah
1. Fatwa Syeikh Nasiruddin Al Albani
Syeikh Al Bani menfatwakan bahwa Syeikh Utsaimin adalah sesat
karena telah mensunnahkan azan jum'at dua kali
Karena menilai dan menimbang bahwa Syeikh Al Bani adalah seorang Muhaddits bagi Wahabi, dan bukan sembarang orang yang bisa memperoleh gelar sebagai muhaddits. Untuk itu kami menilai bahwa fatwa Albani untuk yang satu ini sangat benar bahwa Syeikh Utsaimain adalah sesat.
2. Fatwa Syeikh Utsaimin
Syeikh Utsaimin mengatakan bahwa Syeikh bin Baz dalah sesat
Karena telah membolehkan berdo'a menghadap kubur nabi
Syeikh Utsaimin adalah tokoh yang sangat berpengaruh dan terkenal di kalangan Salafi, tidak satupun dari perkataan para ustazd-ustadz salafi, para penceramah dadakan salafi yang berceramah kecuali akan mengutip perkataan dan fatwa dari Syeikh besar ini.
karena itu kami menyimpulkan bahwa fatwa Syeikh Utsaimin yang satu ini juga benar dan sangat benar sekali bahwa Syeikh bin Baz adalah ahli Bid'ah ( sesat )
3. Fatwa Syeikh bin Baz
Syeikh bin Baz mengatakan bahwa Syeikh Utsaimin adalah ahli bid'ah, sesat karena membolehkan menyebut orang yang meninggal dengan sebutan almarhum
Syeikh bin Baz juga menfatwakan bahwa Syeikh Al Bani adalah sesat karena telah membolehkan sholat sunnat ba'da Ashar
Syeikh bin Baz adalah ulama terkenal dan kesohor yang di milki oleh sekte Wahabi, tidak di ragukan lagi keilmuannya, beliau adalah tokoh yang sangat berpengaruh, tak ada satupun dari jamaah Salafi Wahabi yang tak mengenal namanya, beliau adalah ulama panutan bagi semua kaum mujassimah Wahabi.
Dilihat dari kapasitasnya sebagai seorang yang sangat berpengaruh dalam tubuh Wahabi, kami berpendapat bahwa fatwanya yang satu ini juga sangat benar sekali bahwa syeikh Utsaimin dan Syeikh Al Bani adalah ahli bid'ah dan sesat
Bagaimana dengan fatwa-fatwa tokoh Wahabi Indonesia?
Ketika datang ke ash-Shofwa di Lenteng Agung (Salafi Turatsi), ustadz-ustadz ash-Shofwa berkata: “Haram hukumnya bermajelis dan berta’lim dengan Salafi Yamani.”
Ketika hadir di Jalan Haji Asmawi Jakarta Selatan (Salafi Wahdah Islamiyyah), Salafi Wahdah berkata: “Salafi Turatsi itu hizbi, antek PKS dan Ikhwanul Muslimin yang termasuk 72 golongan yang masuk neraka jahannam.”
Ketika hadir di ta’lim Salafi yang ada di masjid Hidayatus Shalihin Poltangan Pasar Minggu (Salafi Sururi), ustadz-ustadznya berkata: “Salafi Wahdah Islamiyyah adalah Khawarij anjing-anjing neraka yang menggunakan system marhala.”
Ketika hadir di masjid Fatahillah (Salafi Yamani), Salafi Yamani berkata: “Salafi Sururi, Salafi Haraki, Salafi Turatsi, Salafi Ghuraba, Salafi Wahdah Islamiyyah, Salafi MTA, Salafi Persis, Salafi Ikhwani, Salafi Hadadi, Salafi Turabi bukanlah Salafi, tapi Salaf-I (Salafi Imitasi) yang Khawarij, bid’ah dan hizbi.”
Ja’far Umar Thalib (Salafi Ghuraba) berkata: “Abdul Hakim Abdat (Salafi Turatsi) itu ustadz otodidak yang pakar hadats (najis) bukan pakar hadits.”
Muhamad Umar as-Seweed (Salafi Yamani) berkata: “Ja’far Umar Thalib itu ahli bid’ah dan Khawarij.” Bahkan komplotan as-Seweed membuat buku dengan judul “Pedang Tertuju di Leher Ja’far Umar Thalib”, yang artinya Ja’far Umar Thalib halal dibunuh.
Abdul Hakim Abdat (Salafi Turatsi) berkata: “Salafi Wahdah Islamiyyah itu sesat menyesatkan dan melakukan dosa besar”, (hanya) karena mendirikan yayasan/organisasi. Organisasi menurutnya adalah hizbi.
Salafi Wahdah Islamiyyah berkata: “Salafi Yamani dan Abdul Hakim Abdat itu Salafi-salafi primitif dan terbelakang yang hanya cocok hidup di jaman puba atau pra sejarah.”
Fatwa - Fatwa Sahaih Petinggi Salafi Yang Lain Kepada Murid - Muridnya
Syaikh Yahya Al-Hajuri (murid senior Syaikh Muqbil) mentahdzir Ustadz Luqman Ba’abduh CS.
Ustadz Dzulqarnain dan Ustadz Afifuddin mentahdzir Ustadz Firanda Andirja dan Radio Rodja.
Ustadz Luqman Ba’abduh mentahdzir Ustadz Dzulkarnain CS dan memfatwakan bahwa Dzulkarnain CS adalah MLM (Mutalawwin La’ib Makir).
Ulama muda Salafi dari madinah, yakni Syaikh DR.Abdullah Al-Bukhari menyebut Syaikh Muqbil Bin Hadi Al-Wadi’i khawarij, menyebut Ust.Firanda Dajjal, menyebut Ust.DR.Ali Musri pendusta khabits.
Ustadz DR.Ali Musri di tahdzir Ustadz Luqman Ba’abduh, sedangkan Ust.Luqman Ba’abduh di katakan MALING oleh Ustadz Ali Musri karena pernah mencuri kitab seharga kurang lebih 200 juta.
Ustadz Agus Hasan Bashori dan Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di tahdzir oleh Ustadz Abdurrahman At-Tamimi dan di vonis sebagai Sururi.
Sedangkan Ustadz Abdurrahman at-Tamimi CS di tahdzir sebagai Hizbi oleh para pengikut Ustadz Faisal Usamah Mahri CS.
Ustadz Indra Al-Medani, Syaikh Utsman Shalih Al-Ifriki, dan Salafi STAI Aly As-Sunnah medan di tahdzir oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Medani CS dan dianggap sebagai Hizbi, manhajnya tidak jelas, dst.
Syaikh Salim Bin ‘Ied Al-Hilali dituduh pencuri oleh mereka yang kontra Syaikh Yahya Al-Hajuri.
Syaikhain Ibnai Bazmul (dua bersaudara) mentahdzir Syaikh Ali Hasan Al-Halabi.
Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali menyebut Syaikh Ali Hasan Al-Halabi sebagai ahli bid’ah dan mentahdzirnya.
Sedangkan Syaikh Falih bin Naafi’ Al Harbi mentahdzir Syaikh Rabi’.
Di Mesir juga demikian, dua murid Syaikh Al-Albani yakni Syaikh Muhammad Hasan dan Syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini disebut mubtadi’ (ahli bid’ah) oleh murid-muridnya Syaikh Muqbil.
Ulama sekaliber Syaikh Ibnu Jibrin ditahdzir oleh Syaikh Yahya An-Najmi sebagai ikhwani (ikhwanul muslimin).
Ulama Salafi Syaikh Hasan bin Abdullah Qu’ud menyindir Syaikh Rabi’ bahwa bahasa Arab Sayyid Quthub sekelas mahasiswa sedangkan bahasa Arab Syaikh Robi’ masih sekelas anak-anak i’dadi (pemula).
Syaikh Abdul Aziz bin Manshur Al Kinani mentahdzir Syaikh Robi: dan membuat kitab khusus membantah “kesesatan” Syaikh Robi’ berjudul Ar-Raddu ‘Alal-Ad’iyatis-Salafiyah setebal 239 hal.
Syaikh Abu Utsman As-Salafi mentahdzir Syaikh Robi’ dengan menulis kitab khusus berjudul “61 Ashlan Faasidan lifirqati murji’ah al khuluf: Ra-Rabi’iyun”.
Itulah beberapa buah fatwa - fatwa dari petinggi-petinggi Wahabi Indonesia yang sangat jujur dalam fatwa dan perkataannnya, mereka adalah orang yang berilmu dan berpendidikan tinggi serta terpelajar dan sangat terkenal di kalangan jamaah Salafi, tidak ada seorang Salafipun yang tak mengenal tokoh-tokoh tersebut.
Menimbang dan menilai dari kapasitas mereka sebagai pimpinan jamaah Wahabi di Indonesia yang memilki ribuan jamaah dan mungkin telah menerbitkan ratusan buku, kami menilai bahwa apa yang di katakan oleh tokoh Salafi Indonesia di atas adalah benar semuanya
Namun sayang sekali para jamaah Aswaja banyak yang tak menyadari akan hal ini. Mereka adalah ulama yang memilki ilmu tinggi dan pemahaman yang kuat. Kami menghimbau kepada Jamaah Aswaja untuk membenarkan apa yang mereka fatwakan dan apa yang mereka katakan. Tapi hanya terkhusus untuk fatwa -fatwa yang telah kami tuliskan di atas saja.
Sekian dan terima kasih.