Kata-kata mutiara Syaikh Ibnu Arabi
Syaikh Ibnu Arabi |
Tentang Sang Wali
Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi lahir di Murcia Spanyol 560 H/1165 M.Beliau adalah seorang mahaguru sufi yang sangat terkenal di seantero jagad, baik oleh kaum tarekat sufi, kaum akademis maupun orang-orang kafir yang " doyan " dengan islam terutama cabang ilmu tasauf. Beliau di kenal dengan perkataan-perkataanya yang sangat fenomenal " nyentrik "dan sangat sulit di mengerti apalagi oleh orang awwam, kitab-kitab yang beliau karang sangat kental dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi, di penuhi dengan istilah-istilah baru dalam dunia tasawuf, sehingga bagi orang biasa jika mambaca kitab beliau bisa di pastikan akan pening, pusing atau mencap beliau sebagai orang kafir, murtad dan keluar dari syariat islam.
Beliau adalah seorang ahli hakikat yang mengatakan sesuatu tentu sudah barang tentu diambil dari sumbernya yaitu Allah, perkataan dan untaian hikmah kebijaksanaan beliau bagaikan cahaya penerang bagi para pencari jalan Tuhan, orang-orang yang haus dengan siraman spritual serta para salik penempuh jalan suluk.
Kata-kata hikmah para waliullah tidak bisa disamakan dengan perkataan para motivator yang berkata menurut pertimbangan akal dan pengetahuan zahir belaka, tetapi para wali mengambil dari sumber segala ilmu dan pengetahuan hakikat, mereka mereguk langsung hikmah tersebut dari kedalaman dan kebersihan qalbu yang bercahaya yang mana di dalam qalbu yang bersih dari pengaruh duniawi itulah Allah " bertahta dan bertempat "
Hikmah Sufi ibnu Arabi:
Saya sudah bertemu dengan semua nabi, dari Adam sampai Muhammad, dan Tuhan juga mempertemukan saya dengan semua yang percaya kepada mereka, karena itu tidak satu orangpun yang belum saya lihat, baik yang sudah hidup maupun yang akan hidup sampai hari kebangkitan, baik mereka yang termasuk kelompok elite maupun kelompok awam. Saya juga melihat derajat-derajat kelompok ini dan mengetahui tingkatan setiap orang yang ada di dalamnya
Wahai murid, bila Anda hendak berjalan melewati jalan ahli ma’rifat dan ahwal seharusnya Anda atau siapa pun mengikuti hal-hal berikut sebagai bantuan menuju jalan kebahagiaan:
Salah satunya adalah diam. Ada dua macam diam: pertama, diam lisan (lidah) dari berbicara tentang selain-Allah Swt dengan oknum selain-Allah secara sekaligus; kedua, diam hati dari hal-hal yang muncul di hati mengenal yang maujud, diam sama sekali. Barang siapa lisannya diam tetapi hatinya tidak, maka dosanya akan ringan.
Salah satu hal yang timbul karena diam adalah maqam (kedudukan) wahyu dengan segala macamnya, dan diam menghasilkan makrifat kepada Allah Swt
Seorang sufi melihat Alloh dalam ka'bah dalam masjid, dalam gereja dan kuil
Jika engkau memberi, janganlah mengusir orang yang meminta itu, walau dengan kata-kata yang baik sekalipun, tunjukanlah kepadanya wajah yang ramah, karena engkau akan menemui Allah. Orang yang meminta kepadamu sesungguhnya adalah orang yang membawakan bekalmu ke akhirat. renungkanlah!
Aku beragama dengan agama cinta, ke manapun ia bergerak, maka cinta adalah agama dan keyakinanku
sedangkan anak, ia merupakan rahasia ayahnya, belahan jiwanya, dan sesuatu yang dikaitkan dengannya. kecintaan ayah pada anaknya adalah kecintaan sesuatu kepada dirinya sendiri. Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh sesuatu kecuali dirinya sendiri. Allah menguji seorang ayah dengan dirinya berupa bentuk luar dari dirinya
Jika ada yang mengatakan “aku sudah kenyang dengan cinta”, ketahuilah, ia masih buta tentang cinta, karena tidak seorang pun dikenyangkan cinta
Janganlah engkau menginkari janjimu yang baik
dan ingkarilah janjimu yang buruk