TERM OF REFERENCE
SILATURAHIM ULAMA THARIQAH SE-ASEAN
Latar Belakang
Krisis spiritual yang melanda umat Islam dewasa ini akibat globalisasi semakin menjauhkan penganutnya dari tujuan dari Islam itu sendiri, yaitu Islam yang ramah dan penuh rahmat bagi sekalian alam. Di satu sisi, umat Islam semakin jauh dari agamanya sehingga terbawa arus kepada kehidupan hedonis duniawi dan seakan tak memiliki tujuan. Namun, di sisi yang lain, sebagai respon atas fenomena itu maka muncul gerakan yang ingin mengubah keadaan agar kembali sebagaimana ajaran Islam awal tetapi tidak disertai dengan pemahaman agama yang memadai sehingga muncullah radikalisme. Hedonisme dan radikalisme dengan mudah dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam dan dengan mudah dapat mengadu-domba umat Islam sehingga semakin lemah dan mudah dikuasai.
Keadaan ini membuat gusar para pimpinan tarekat, terutama di Sumatera Barat. Awal tahun 2016, mereka melakukan komunikasi dan sepakat mengadakan pertemuan para mursyid, khalifah dan jamaah tarekat. Pertemuan lintas tarekat itu diadakan pada tanggal 16-17 Januari 2016 di Pondok Pesantren Tasawuf Rabbani, Solok, Sumatera Barat. Pada forum yang disebut dengan silaturahim dan mudzakarah ini dihadiri oleh thariqah Qadiriyah Hanafiah, Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, Sammaniyah, Khalidiyah, dan Syamsuriyah. Selanjutnya, pada 23 April 2016 kembali diadakan pertemuan para ulama tarekat dengan lingkup nasional, termasuk thariqah Nazhimiyah Haqqani dan Muqtadiriyah.
Kedua forum tersebut sepakat membentuk perkumpulan Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI). Maksud dan tujuannya adalah untuk membangun silaturrahim dan persatuan/ukhuwah islamiyah antara ulama dan para pengamal thariqah; berkontribusi dalam meluruskan ajaran-ajaran thariqah yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Sunnah; membentengi umat dari ajaran-ajaran sesat dan radikal; menjadi wadah mudzakarah ulama thariqah dalam rangka menyikapi kondisi umat; serta menyuarakan sikap ulama dan pengamal thariqah dalam beramar ma’ruf dan nahi mungkar.
Secara resmi, DUTI berdiri dengan Akta pendirian Nomor 02 tanggal 11 Agustus 2016. DUTI telah mendapatkan pengesahan pemerintah pusat melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor AHU-0071646.AH.01.07 Tahun 2016 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Dewan Ulama Thariqah Indonesia (DUTI). DUTI merupakan wadah dan fasilitator yang membantu para Syekh/mursyid tarekat dalam melaksanakan tugas kemursyidan dan dakwah. Pengurus DUTI tidak berhak membuat kebijakan kecuali melaksanakan apa yang diputuskan oleh para Mursyid/Syekh selaku anggota Dewan Mustasyar. Dewan Mustasyar yang terdiri atas para Mursyid/Syekh thariqah memiliki kedudukan yang sama sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi DUTI. Segala gerak langkah dan program diputuskan berdasarkan kesepakatan mayoritas Dewan Mustasyar yang selanjutnya dilaksanakan oleh pegurus DUTI.
Visi DUTI adalah “menjadi lembaga terkemuka dalam mewujudkan ukhuwah islamiyah dan menegakkan Islam sebagai rahmatan lil alamin.” Misinya adalah: 1) menjalin ukhuwah, komunikasi, dan kerjasama dengan berbagai pimpinan dan pengamal tarekat dalam rangka meraih rida Allah; 2) menyelenggarakan pendidikan dan dakwah berbasis tasawuf Ahlussunnah wal Jamaah; dan 3) melakukan amar makruf nahi munkar dan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
Untuk memupuk rasa persaudaraan sesama umat Islam dan secara bersama-sama mengembalikan umat kepada hakikat Islam yang rahmatan lil alamin maka DUTI senantiasa berusaha merajuk kembali hubungan para pemimpin agama Islam, khususnya para ulama tarekat untuk terjun langsung membina umat. Bangsa Indonesia yang lahir dari sentuhan tangan para ulama sufi telah mengantarkan sebuah wajah Islam yang ramah, akomodatif terhadap budaya lokal, dan responsif terhadap perkembangan masyarakat.
TEMA DAN BENTUK KEGIATAN
Tema kegiatan ini adalah “Thariqah adalah kebersamaan dan dalam kebersamaan ada keberkahan”. Adapun bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Focus Group Discussion (FGD) antar ulama thariqah;
Silaturahim ulama dan jamaah tarekat se ASEAN;
Tausiah;
Zikir dan Muhasabah.
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam acara Silaturahim Ulama Thariqah se-ASEAN ini di antaranya:
Merumuskan langkah dan aksi bersama dalam membangun umat yang memiliki akidah yang kuar, pemikiran yang moderat, dan santun dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Mempererat hubungan kasih sayang di antara para ulama tarekat dan jamaah pengamal tarekat agar dapat memberikan wajah Islam yang ramah.
Mempromosikan karakter khas Islam Indinesia yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam agar menjadi bingkai dalam kehidupan sehari-hari.
Menampilkan seni dan budaya Islam yang bernuansa ilahiyah di Indonesia.
Menjalin kerjasama antara tarekat yang ada di Nusantara dan ASEAN untuk membangun umat yang bersaudara.
KELUARAN (OUTPUT)
Adanya rancangan dan program aksi mewujudkan ukhuwah Islamiyah;
Meningkatnya pemahaman dan wawasan umat Islam tentang ajaran Islam yang memiliki prinsip tauhid yang kokoh dan prilaku yang santun sehingga menjadi warga negara yang baik bagi bangsanya.
Terwujudnya persatuan umat Islam tanpa melihat perbedaan aliran, mazhab, dan latar belakang kelompok lainnya.
Adanya hubungan kerjasama antara ulama tarekat di kawasan ASEAN sehingga memiliki langkah yang sama dalam mempromosikan Islam yang penuh kelembutan dan keramahan.
PESERTA DAN NARASUMBER
Peserta
Peserta kegiatan Silaturahim Ulama Thariqah se-ASEAN ini terdiri dari perorangan dan organisasi, khususnya para ulama tarekat dan jamaahnya.
Peserta kegiatan FGD terdiri dari para syekh/mursyid, khalifah, dan pengurus Dewan Ulama Thariqah Indonesia.
Peserta kegiatan Silaturahim, Tausiah, dan Zikir/Muhasabah akan dihadiri oleh seluruh umat Islam, khususnya para pengamal tarekat di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
Narasumber
Narasumber kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Narasumber kegiatan FGD terdiri atas para pimpinan tarekat dan pengurus Dewan Ulama Thariqah Indonesia.
Narasumber kegiatan Silaturrahim, Tausiah, dan Zikir/Muhasabah terdiri atas:
Pejabag Pemerintah Pusat dan Daerah
Syekh/Mursyid berbagai tarekat.
WAKTU DAN TEMPAT
Waktu pelaksanaan kegiatan Silaturahim Ulama Thariqah se-ASEAN ini direncanakan pada tanggal 1-2 April 2017, bertempat di Kota Padang dan Pondok Pesantren Tasawuf Rabbani, Sumani, X Koto, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Pusat Dewan Ulama Indonesia (DUTI) bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok-Sumatera Barat, Tasawuf Islamic Centre Indonesia (TICI), Sufi International Institute, dan pihak-pihak lain yang sejalan dengan visi dan misi DUTI.
Sumber: http://dewanulamathariqah.org
Terkait: