NU adalah Organisasi Islam Terbesar di Indonesia termasuk juga Muhammadiyah. Dua ormasi islam ini berdiri tegak untuk membela dan mempertahankan nafas islam di nusantara semenjak di dirikan oleh KH. Hasyim As'ary dan KH. Ahmad Dahlan. Islam adalah ruh NU dan Muhammadiyah, Alquran dan Sunnah Rasulullah adalah pedoman dan sumber hukum bagi kedua ormas besar tersebut. Jika telah keluar dari 2 sumber hukum utama tersebut maka bukan NU atau Muhammadiyah lagi.
Bagaimana jika ada oknum yang mengatasnamakan NU tapi mengabaikan Alquran dan sunnah nabi? memilih pemimpin non muslim yang berarti melawan Al-maidah 51? Bahkan sampai promosi sana sini untuk memuluskan jalan si mulut kotor sampai ke DKI 1?.....
Kemungkinan mereka adalah kotoran dari ormas besar tersebut.
Yang lagi hangat diperbincangkan saat ini adalah soal pilkada DKI 2017 putaran kedua 19 April 2017 yang mana ada tokoh tokoh yang yang katanya dari NU tapi mendukung si mulut kotor penghina Alquran yang jadi pedoman hidup bagi warga NU, siapakh mereka?
1. Nus**n Wah*d
Pembela si penista agama, penghina ulama, mendukung tokoh anti Alquran untuk memimpin Jakarta. Kotoran bertemu dengan kotoran. Gigih mempromosikan orang yang bukan dari golongannya untuk jadi gubernur DKI 2017, memberi semangat untuk memilih paslon 2 walau di tentang oleh para sepun dan Ulama besar NU. Inilah kotoran pertama dari tubuh NU.
2. G*s N**il
Bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang tak pernah bersyahadat, tak pernah sholat, puasa dan berzakat dan juga belum disunat lalu diberi gelar sebagai santri kehormatan? pasti orang yang memberikan itu sudah tak waras lagi, tapi dia ngaku dari NU. Pasti orang ini juga termasuk kotoran dari tubuh NU. Dia sangat getol mempromosikan orang yang belum disunat untuk jadi pemimpin bagi muslim dan warga Jakarta
3. Ya*ut
Topik hangat menjelang pilkada DKI 19 April 2017 tentang diangkatnya seorang non muslim menjadi sunan ( mungkin sunan yang ke 10 dari wali songo ) Tapi anehnya sunan yang satu ini sangat anti dengan islam, anti Al-Quran, sukan mencaci, bermulut kotor, akhlaknya di bawah rata-rata, liciknya minta ampun, menghalalkan segala cara untuk jadi pemimpin DKI. Dialah SUNAN KALIJODO sebuah gelar koplak yang dianugerahkan oleh seseorang yang mengaku dari NU, ketua sebuah ormas. Aneh, padahal NU sudah mengultimatum wajib pilih pemimpin muslim, tapi orang ini malah asyik mempromosikan si sunan yang belum disunat untuk jadi pemimpinnya. Pasti dia kotoran NU juga!
Lalu apakah Muhammadiyah punya " kotoran " juga yang setia membela si sunan?
NB: Gambar diatas hanya sekedar ilustrasi saja!
Baca Juga:
Bagaimana jika ada oknum yang mengatasnamakan NU tapi mengabaikan Alquran dan sunnah nabi? memilih pemimpin non muslim yang berarti melawan Al-maidah 51? Bahkan sampai promosi sana sini untuk memuluskan jalan si mulut kotor sampai ke DKI 1?.....
Kemungkinan mereka adalah kotoran dari ormas besar tersebut.
Yang lagi hangat diperbincangkan saat ini adalah soal pilkada DKI 2017 putaran kedua 19 April 2017 yang mana ada tokoh tokoh yang yang katanya dari NU tapi mendukung si mulut kotor penghina Alquran yang jadi pedoman hidup bagi warga NU, siapakh mereka?
1. Nus**n Wah*d
Pembela si penista agama, penghina ulama, mendukung tokoh anti Alquran untuk memimpin Jakarta. Kotoran bertemu dengan kotoran. Gigih mempromosikan orang yang bukan dari golongannya untuk jadi gubernur DKI 2017, memberi semangat untuk memilih paslon 2 walau di tentang oleh para sepun dan Ulama besar NU. Inilah kotoran pertama dari tubuh NU.
2. G*s N**il
Bagaimana pendapat anda tentang seseorang yang tak pernah bersyahadat, tak pernah sholat, puasa dan berzakat dan juga belum disunat lalu diberi gelar sebagai santri kehormatan? pasti orang yang memberikan itu sudah tak waras lagi, tapi dia ngaku dari NU. Pasti orang ini juga termasuk kotoran dari tubuh NU. Dia sangat getol mempromosikan orang yang belum disunat untuk jadi pemimpin bagi muslim dan warga Jakarta
3. Ya*ut
Topik hangat menjelang pilkada DKI 19 April 2017 tentang diangkatnya seorang non muslim menjadi sunan ( mungkin sunan yang ke 10 dari wali songo ) Tapi anehnya sunan yang satu ini sangat anti dengan islam, anti Al-Quran, sukan mencaci, bermulut kotor, akhlaknya di bawah rata-rata, liciknya minta ampun, menghalalkan segala cara untuk jadi pemimpin DKI. Dialah SUNAN KALIJODO sebuah gelar koplak yang dianugerahkan oleh seseorang yang mengaku dari NU, ketua sebuah ormas. Aneh, padahal NU sudah mengultimatum wajib pilih pemimpin muslim, tapi orang ini malah asyik mempromosikan si sunan yang belum disunat untuk jadi pemimpinnya. Pasti dia kotoran NU juga!
Lalu apakah Muhammadiyah punya " kotoran " juga yang setia membela si sunan?
NB: Gambar diatas hanya sekedar ilustrasi saja!
Baca Juga: