Penulis 
Setelah dijadikan tersangka " paksaan " kini Imam Besar Islam Habib Rizieq Syihab di jadikan DPO " paksaan " oleh Polda Metro Jaya. Kasus chat mesum yang menurut pakar IT adalah rekayasa dan murahan terkesan sangat dipaksakan benar untuk menurunkan marwah sang habib di mata masyarakat. Jeleknya nama habib, jatuhnya wibawa habib karena perbuatan porno tentu akan membuat nama ulama besar tersebut akan terkesan jelek, pengaruhnya akan lenyap dimata pengikutnya. Tentu akan terbalasnya sakit hati Ahokers karena tuan mereka dipenjara. Itulah harapan para pembenci Habib Rizieq. Tapi itu hanya mimpi siang para pengikut si pencela dan penista agama yang sudah terlalu dimabukan oleh angan-angan akan keberhasilan dan menang melawan kebenaran, belum pernah ada sejarah mencatat bahwa kezhaliman akan menang diatas kebenaran.
Seperti dikatakan oleh ulama besar NU, KH Muhammad Idrus Ramli di Akun Facebooknya:
Habib Riziq Pahlawan, semakin difitnah derajat beliau semakin meroket! Bak kayu gaharu, semakin dibakar semakin semerbak baunya.
Adalah kesalahan besar para ahokers, cebongers dan munafikun dalam menfitnah Habib Rizieq, dengan fitnah yang membabi buta tersebut membuat nama beliau semakin dikenal oleh bangsa sendiri yang selama ini cuek saja dengan habib dan FPI, dan tentu juga akan dikenal oleh khalayak internasional yang sudah mengetahui kasus bermuatan politis yang menimpa beliau. Kasus yang tak masuk diakal bagi orang-orang yang waras.
Ditetapkannya Habib Rizieq sebagai DPO takan membuat nama beliau tercoreng sedikitpun! yang cinta kepada Habib Rizieq akan semakin bertambah kecintaannya, yang bisa-biasa saja kepada Habib akan mulai mencintai, dan yang benci kepada habib Rizieq karena dosa dan maksiatnya terganggu oleh FPI akan semakin benci kepada beliau.
Persis seperti yang dikatakan oleh Ulama NU KH. M. Idrus Ramli diatas, nama sang Habib akan semakin harum semerbak dimata dan di dada orang-orang beriman, akan dikenal oleh dunia sebagai orang yang gagah berani melawan penguasa zhalim, ulama yang tak ada sedikitpun rasa takut kepada teror pengusa zhalim dan perkumpulan orang-orang munafik yang bersekongkol ingin menjatuh wibawa beliau sebagi Imam Besar Umat Islam Indonesia.
