Saat demo berlangsung kemarin, saya pilih naik mobil menyusuri kawasan kota hingga Mangga Dua, ternyata penjagaan petugas luar biasa di pusat -pusat belanjaan di daerah itu.
Akhirnya saya mampir ke Pusat Belanja Mangga Dua, saya mengobrol dengan kawan -kawan pedagang yang chinese , ternyata mereka justru nggak "nyaman" tempat berjualan mereka dijaga sedemikian rupa seolah terjadi "sesuatu". Mengapa? "Karena kalau sdh dijaga-jaga malah sepi. Sudah sekarang ini sepi , jadi makin nggak ada orang datang, karena orang takut dikira ada apa-apa", kata mereka.
Lalu saya tanya, apakah mereka takut dengan demo-demo yang belakangan sering dilakukan umat. Di luar dugaan mereka menggeleng.
" Awalnya iya, tapi makin ke sini ternyata gak pernah ada kerusuhan. Jadi saya kira kita nggak usah dijaga -jaga juga gak apa-apa, mereka demo tidak pernah merusak atau menyerang kok, " ujar mereka lagi.
Lantas kami pun ngobrol santai soal perekonomian. Kami bisa ngobrol santai karena pedagang Mangga Dua yang biasanya sibuknya bukan main itu pada bengong, karena sepi .
" Saya kalau nonton TV terus ada berita ekonomi membaik yang membaik dimana ya? Dagang barang tiga bulan saja seperti belum ke sentuh ( belum laku)," ujar pedagang baju. " Apakah sampai tahun depan kami masih kuat atau tidak nih, " saut pedagang mainan.
Mereka juga cerita sudah banyak pedagang yang tutup. Dan benar saja ketika saya menyusuri lantai 3,4 dan 5 memang banyak toko yg dulu saya temui sudah tutup, termasuk yang di Jembatan.
Saat saya lapar mau makan di Bakmi Gajah Mada yang ada di lantai 5, ternyata sudah tutup, dan tempatnya diganti oleh adiknya yang berjulan makanan Sunda, namun setali tiga uang juga rumah makannya sepi banget. Saya pun mampir di rumah makan Prasmanan, juga sekarang sangat sepi. "Makin lama makin sepi Bu Mangga Dua. Hari Sabtu -Minggu yg biasanya ramai juga sepi, jadi yg jualan makanan ikut sepi," kata para pelayan di tempat makan itu.
Bahkan seorang pelayan toko pakain yg mengenal saya mengejar sambil meminta -minta saya belanja. " Bu ini jaman kok seperti ini, sekarang semua mahal, padahal gaji tidak baik dan uang makan juga gak naik," ujarnya memelas.
Baca: Beda Kelas aksi 212 ( Muslim ) dengan Aksi 412 ( Ahokers )
Sekedar perbandingan demo 299 dengan demo kaum yang merasa paling pancasila ( Ahoker, cebonger );
Pakar Neuropsikologi - Film G30SPKI Baik Bagi Anak-Anak
KECEBONG 1Q 200 Sekolam, Pembohong dan Pemuja Kebohongan
KECEBONG 1Q 200 Sekolam, Pembohong dan Pemuja Kebohongan