Masih ingat dulu waktu SMA. ada pelajaran PSPB. Lalu gurunya menyuruh kami membuat drama tentang G30S PKI. Yang ga enaknya saya di jadikan aktor sebagai PKI.
Tapi jadi ada kesempatan menendang kursi di depan guru, pas saat penangkapan para jenderal, dengan galaknya berkata: Keluar Jendral!! Darah itu merah jendral!!
Sambil nendang kursi, gurunya senyum-senyum aja. Mungkin dia berfikir, ini anak cari kesempatan. ha..ha..
Jadi kalau kita dulu memang di berikan pencerahan tentang bagaimana kejamnya PKI, baik itu lewat film maupun lewat drama di sekolah-sekolah.
Anak-anak muda sekarang banyak yang tidak tahu, sehingga merek mudah terkena syubhat PKI. Dulu saya menganggap ijtihad pak Suharto yang melarang keturunan PKI menjadi pegawai negeri kog kejam sekali ya. mereka tidak berdosa, yang salah bapak-bapak atau kakek-kakeknya.
Sekarang saya baru sadar bagaimana bahayanya keturunan-keturunan itu kalau sampai duduk di pemerintahan, mereka masih menyimpan dendam lama, mereka akan meneruskan perjuangan orang tuanya dulu.
Jadi ijtihad pak Suharto dalam masalah ini sudah benar, dan hukuman tidak boleh.menjadi.pegawai negeri bukanlah hukuman yang berat, toh merek bisa jadi pedagang, petani, peternak atau pengusaha.
Oleh: Buya Fairizal Mukhlisinalahuddin
Ketika Lemah PKI Memelas, Ketika Kuat Mereka Membantai
Gus Sholah - Jangan Lupakan Kekejaman PKI Terhadap Ulama & Santri
Gus Sholah - Jangan Lupakan Kekejaman PKI Terhadap Ulama & Santri