Peristiwa ini terjadi pada tahun 2004, Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah di datangi berapa orang utusan Lia Aminudin atau Lia Eden, termasuk diantaranya Muhammad Abdurahman (Imam mahdi versi Lia Eden).
Di waktu itu utusan Lia membawa lembaran-lembaran "wahyu" yang diterima Lia dari "malaikat Jibril". Awalnya Tuangku Syaikh tidak mau memberi pendapat atau fatwa terhadap "wahyu" Lia, karna beliau tidak mudah untuk menvonis sesuatu perkara, namun Allah SWT mengilhamkan dua kalam sirr kepada Tuangku.
Baca:
Ilham Sirr pertama isinya tentang kebohongan Lia dan mengungkapkan jika "wahyu" yang diterima Lia datangnya daripada bangsa jin yang sangat lihai bermain kata, dan ilham sirr yang kedua isinya tentang apa bantahan dan sanggahan Lia terhadap isi ilham sirr yang pertama. Artinya sebelum Lia mengungkapkan bantahannya terhadap ilham sirr Tuangku yang pertama, Allah telah mengungkapkan dahulu melalui ilham sirr yang kedua, sekalipun kedua sirr tersebut turunnya dalam satu waktu.
Allah SWT ingin memperlihatkan kepada pengikut Lia akan kebenaran Allah terhadap ilham yang diterima Tuangku. Singkat cerita Sirr yang pertama dibawa dihadapan Lia kemudian dibacakan, hingga saat itu Lia dengan spontan membantah dan menyanggah serta apa-apa yang diucapkan Lia persis seperti yang digambarkan dan diungkapkan oleh Allah didalam ilham sirr Tuangku yang kedua. Perkataan bantahan Lia telah lebih dahulu Allah beberkan dalam sirr yang kedua Tuangku yang pada saat itu juga dibawa oleh pengikut Lia dan sengaja Tuangku pesankan jangan dibaca dan dibuka sebelum Lia membaca dulu kalam ilham sirr yang pertama.
Akhirnya, Peristiwa tersebut membuat sebagian pengikut Lia Eden goyah keyakinannya kepada Lia dan meragui akan kebenaran "wahyu" Lia yang sudah dibuka kedoknya oleh Allah dalam ilham sirr yang diterima Tuangku Syaikh Muhammad Ali hanafiah, dan tidak beberapa lama setelah peristiwa diatas sebagian besar pengikut Lia keluar dan bergabung mengikuti Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah sampai saat ini.
Oleh: Qodiriyah Hanafiah
Baca Juga: