SYARAT MENUJU PINTU MAGHFIRAH
(Tausyiah Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani, pada hari Sabtu, 15 Desember 2018 di Pondok Pesantren Rabbani, Solok)
FIRMAN ALLAH:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Albaqarah [2]: 222)
Ya ALLAH..., angkatlah tirai tipis ini hingga kami dapat menatap WAJAH-MU ya ALLAH...
ENGKAU tidak pernah membatasi DIRIMU untuk dikenal Ya ALLAH..., namun akal kamilah yang membatasinya Ya ALLAH...
ENGKAU tidak pernah menutup DIRIMU dengan KATA KATA-MU Ya ALLAH..., namun pendengaran kamilah yang tertutup Ya ALLAH...
ENGKAU tidak pernah berjarak jauh daripada kami Ya ALLAH... , namun ego kamilah yang membuat jarak Ya ALLAH...
Jadikanlah jasad kami penduduk bumi Ya ALLAH..., namun jadikanlah jiwa kami penduduk langit Ya ALLAH...
Yaa ALLAH Ya Rahmaan Yaa Rahiim..., ampunilah segala dosa dan kelemahan kami Ya ALLAH...
HU... ALLAH.
ALLAH Maha Tahu kelemahan kita. ALLAH Tahu kita mudah terjebak oleh sesuatu. Oleh sebab itu, ALLAH selalu membuka Pintu Maghfirah-NYA. Terbuka selalu Pintu Maghfirah-NYA sampai akhir hayat kita.
Namun ada syaratnya untuk masuk ke Pintu itu, untuk bisa diterima di Pintu Maghfirah-NYA. Kalau tidak membawa syarat ini, tidak akan sampai di depan Pintu itu, walaupun secuil apapun dosa itu.
Namun tidak semua orang yang diberikan kesempatan itu, karena banyak yang mempermainkan Kasih Sayang ALLAH.
Sekalipun dapat di akal akali, namun ALLAH Maha Tahu.
Apakah syarat itu?
HIDUPLAH DENGAN RASA RINDU SELALU KEPADA ALLLAH.
Mari kita lihat diri kita, adakah setiap diperdengarkan kalimat ALLAH, muncul rasa rindu kita?
Lalu bagaimana caranya agar muncul rasa rindu kepada ALLAH?
Yakni dengan mengharap Ridha ALLAH dalam setiap pekerjaan.
Jika kita tidak mengharap Ridha ALLAH dalam setiap pekerjaan, jangan harap muncul rasa rindu kepada ALLAH.
BIBIT RINDU ITULAH YANG AKAN MEMBAWA KITA PADA AMPUNAN ALLAH. SETIAP HARI.
Wahai hamba-KU:
"Barang siapa yang merasakan AKU sangat dekat kepada dirinya, maka bertanda AKU memperhatikannya. Dan barang siapa yang merasakan kerinduan kepada-KU, bertanda ia telah dicintai oleh AKU Kekasihnya. "
Firman ALLAH :
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَنْ تَرَانِي وَلَكِنِ انْظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَى صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan, dan Rabb telah berfirman (langsung kepadanya), berkatalah Musa:”Ya Rabbku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku, agar aku dapat melihat kepada Engkau”. Rabb berfirman:”Kamu sekali-kali tak sanggup untuk melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap ditempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Rabbnya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musapun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata:”Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang pertama-tama beriman”. [Al A’raf :143]