Home
Archives for Januari 2019
Rabu, 30 Januari 2019
Download Kitab Risalah Al Ghautsiyyah Syeikh Abdul Qadir Jailani PDF
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 30, 2019
Download PDF kitab tasawuf karangan Sulthan Auliya Syeikh Abdul Qadir Jailani yang berjudul Risalah Al Ghautsiyyah. Risalah Al Ghautsiyyah adalah sebentuk dialog batiniah antara Allah SWT dan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, yang diterima melalui ilham qalbi dan penyingkapan ruhani atau kasyf ma’nawi atau bisa disebut ilham yang khusus diberikan oleh Allah kepada para Wali-Nya.
Selasa, 29 Januari 2019
Klarifikasi Makna Kalimat Selain NU Salah Semua oleh Kiai Said Aqil Siraj
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 29, 2019
Heboh ungkapan kontroversial KH Said Aqil Siraj; SELAIN NU SALAH SEMUA. Kalimat singkat tersebut mampu membuat heboh media sosial hingga menjadi perseteruan antara NU dan bukan NU yang menuju ranah serius. Bahkan MUI sendiri juga telah mengeluarkan maklumat bahwa pernyataan "nyeleh" Ketum PBNU tersebut bisa menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan umat.
Senin, 28 Januari 2019
Minggu, 27 Januari 2019
Rabu, 23 Januari 2019
Membunuh Guru Secara Perlahan dengan Segudang Beban Akademik
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 23, 2019
Guru bukan robot dan mesin yang bekerja tanpa istirahat. Guru berbeda dengan profesi lain, karena berkaitan ilmu pengetahuan, kecerdasan pelajar mulai dari intelektual, spiritual dan emosional. Salah sedikit transfer informasi dan ilmu, maka rusaklah dunia. Namun beban administrasi dari pemerintah sangat “tidak manusiawi” khususnya guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Senin, 21 Januari 2019
Pakar IT Hermansyah Siap Jaga Suara Prabowo dari Serangan Hacker Pada Pilpres 2019
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 21, 2019
Setelah lama tak muncul usai mengalami kasus pengeroyokan menggunakan senjata tajam tahun 2017 lalu, pakar telematika jebolan Institut Tekhnologi Bandung, Hermansyah, belakangan mulai aktif di kancah politik. Tak hanya itu, Hermansyah bahkan mengaku siap berperan aktif mengawal dan menjaga proses perolehan suara pada pemilihan presiden dari tangan-tangan hacker.
Hal itu diungkapkan Hermansyah usai menghadiri deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo Sandi atau Koppasandi di Depok, Jawa Barat pada Minggu, 20 Januari 2019. Menurut Hermansyah, ada beberapa cara agar Komisi Pemilihan Umum bisa terhindar dari aksi jahil hacker.
"Sekarang KPU kan punya server sendiri, sehingga distribusi data dan sebagainya benar berjalan. Saya tekankan sebaiknya KPU jangan menggunakan WiFi (sambungan internet online)," katanya.
Sebab, kata Hermansyah, jaringan berbasis WiFi rentan terjadi penyadapan. Sebaiknya, untuk menekan hal itu, ia menyarankan agar KPU menggunakan jaringan kabel.
"Kalau lewat WiFi lebih mudah, nah kalau kabel itu enggak nembus jadi kalau mau nyadap orang yang punya kabel jadi susah. Kalau KPU punya WiFi, orang masuk lewat WIFi artinya lebih rentan menggunakan WiFi," ujarnya.
Kemudian, dalam konteks perolehan suara jika dibayangkan koalisi masing-masing mempunyai kekuatan atau kunci membuka, maka harus membutuhkan kunci data. "Kalau bisa jangan hanya satu orang saja yang bisa buka. Jadi si A,B,C bisa buka artinya tidak semena-mena membuka data," ujarnya.
Terkait hal itu, Hermansyah pun mengaku siap bergabung bersama Koppasandi untuk menggalang kekuatan, menjaga Tempat Pemungutan Suara atau TPS. Sebab, ia menilai tekhnologi data mudah sekali dimanipulasi.
"Kami mau buat ratusan juta data semacam google berbagai macam google bikin sendiri mudah sekali. Kami menyebut namanya teori handuk semacam multi corn, jadi sudah tidak boleh ada beberapa juta bahkan miliar," katanya.
Artinya, lanjut Hermansyah, banyak teknologi bisa dipakai dalam konteks pemilu sebenarnya. Penyampaian data di TPS bisa real-time meski belum selevel di luar negeri. "Jadi yang susah bukan data TPS sampai ke KPU sebenernya. Itu tadi bahasanya menggunakan privat network, server yang dianalisis apakah ada trojan di dalam server yang mampu mengubah data base dan sebagainya. Di negara ini ada banyak yang pinter," ujarnya.
"Insya Allah saya siap mengawal, mendukung Pak Prabowo jadi presiden. Saya tidak akan jadi hacker tapi menjaganya dari hacker supaya ini benar-benar menjadi demokrasi. Bangsa kita bangsa besar dengan adanya pemilih jujur maka teknologi bukan hal yang sulit. Kami ada beberapa tim baik di luar negeri maupun dalam negeri untuk menjaga." [viva.co.id]
Next:
Minggu, 20 Januari 2019
Sabtu, 19 Januari 2019
Cak Nun: Gelar GUS Dieksploitasi Pemakainya Untuk Merampok Cina dengan Bahasa yang Cantik
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 19, 2019
Ketika posisi lemah, kita mengemis. Ketika posisi kuat, kita merampok. Mari mengaku saja: itulah sebagian watak dasar kita kebanyakan bangsa Indonesia. Sejak berabad-abad lamanya, sampaipun kita kemudian mengalami zaman yang katanya modern, demokratis–tetap saja skema mental kita didasarkan pada habitat struktur kekuasaaan vertikal dan piramida budaya feodal.
Rabu, 16 Januari 2019
Selasa, 15 Januari 2019
Minggu, 13 Januari 2019
CINTA Adalah Maqam Tertinggi dalam Tasawuf Jangan Berhenti Untuk Meraihnya
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 13, 2019
RUJUKAN DALAM MEMBINCANGKAN PERJALANAN RUHANI ( Part II )
Sambungan dari: Tiga Tingkatan Salik dalam Bertasawuf Menuju Tuhan
Kajian Tuangku Syeikh Muhammad Ali Hanafiah Ar-Rabbani
Bintaro, 11 Januari 2018
Biografi Tuan Guru KH Muhammad Bakhiet Ulama Tasawuf Kharismatik Kalimantan
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 13, 2019
Awalnya kami mengenal Tuan Guru KH Muhammad Bakhiet adalah lewat Youtube. Video kajian syarah kitab Alhikam yang beliau paparkan sangat bagus dan menyentuh, bahkan video Alhikam Tuan Guru Bakhiet kami download semuanya termasuk kajian beliau yang lain. Karena pemaparan beliau pemahaman kami terhadap Alhikam Syeikh Ibnu Athaillah semakin bertambah.
Sabtu, 12 Januari 2019
Untuk Apa Zikir dengan Suara Keras Allah Tidak Tuli
Penulis Riko Putra Al Hanafi
Diterbitkan Januari 12, 2019
Jamaah zikir Tarekat Qodiriyah Hanafiah |
Fenomena Zikir Keras
Ada sebagian kelompok dalam islam yang selalu berzikir dengan suara keras bahkan sampai berteriak sekeras-kerasnya, dan ada juga sebagian yang zikirnya hanya dalam hati tanpa suara sedikitpun atau zikir sirr. dan ada juga kelompok ketiga yang membidahkan zikir keras dengan Alasan bahwa Allah tidak tuli, untuk apa berzikir dengan suara keras padahal Allah Maha Mendengar suara yang paling halus sekalipun.
Langganan:
Postingan (Atom)
Trending
Blog Archive
-
▼
2019
(72)
-
▼
Januari
(17)
- Untuk Apa Zikir dengan Suara Keras Allah Tidak Tuli
- Biografi Tuan Guru KH Muhammad Bakhiet Ulama Tasaw...
- Tiga Tingkatan Salik dalam Menuju Tuhan
- CINTA Adalah Maqam Tertinggi dalam Tasawuf Jangan ...
- Jangan Tinggalkan Adat Jika Tak Bertentangan denga...
- Pidato Prabowo di JCC Plenary Hall Jakarta Gagal M...
- Sorotan Pengamat Asing Terhadap Media Indonesia Se...
- Cak Nun: Gelar GUS Dieksploitasi Pemakainya Untuk ...
- KH. Idrus Ramli Keberatan Memilih Pasangan Jokowi ...
- Pakar IT Hermansyah Siap Jaga Suara Prabowo dari S...
- Membunuh Guru Secara Perlahan dengan Segudang Beba...
- Dunia Tak Lengkap Tanpa Orang Dungu, Abaikan Merek...
- Hal yang Menyakitkan dari Harlah Muslimat NU ke-73...
- KH Maruf Amin Hina Makam Keramat Abah Guru Sekumpu...
- Klarifikasi Makna Kalimat Selain NU Salah Semua ol...
- Download Kitab Risalah Al Ghautsiyyah Syeikh Abdul...
- PSI Semakin Terkenal Sebagai Partai Pembela Homo d...
-
▼
Januari
(17)