MOTIF DIBALIK TUDUHAN;
JIKA PRABOWO KALAH, TIMBUL KERUSUHAN
By: Nadya Valose
Tahukah anda, mengapa sejak sekarang beredar tuduhan bahwa jika Prabowo kalah dalam Pilpres akan terjadi kerusuhan ?
Karena oleh kelompok tertentu, tuduhan itu harus dipersiapkan sejak dini sehingga Prabowo dan pengikutnya bisa dibungkam langkah politiknya untuk selama-lamanya jika kalah pasca Pilpres 2019 mendatang.
Ada dugaan skenario besar akan digunakan untuk menyulut api guna mewujudkan tuduhan itu. Di sinyalir akan ada yang merekayasa sebuah insiden guna meniciptakan kerusuhan. Dan Prabowo serta pengikutnya adalah sasaran fitnah kerusuhan.
Jadi pantas jika tuduhan kerusuhan itu ditengarai merupakan sebuah modus operandi yang memiliki grand design tahapan langkah masuknya dukungan kekuatan militer China dan sekutu barat di Indonesia.
Gambaran seperti ini telah terjadi di beberapa negara di Afrika. Kerusuhan sengaja diciptakan untuk menyulut perang saudara yang diawali pada konflik antar pemerintah dengan oposisi.
Konflik pemerintah versus oposisi akan melahirkan 2 anak kembar siam iblis yang menjadikan rakyat terpanggang api konflik bersenjata.
Iblis pertama adalah yang disebut sebagai milisi bersenjata rakyat pro pemerintah yang didukung oleh persenjataan militer China sebagai cuci tangan pemerintah atas tindakan brutal pembantaian rakyat sipil.
Iblis kedua adalah milisi bersenjata yang diklaim oleh pemerintah sebagai pemberontak pro oposisi yang didukung oleh persenjataan aliansi barat melalui campur tangan Malaysia dan tentara bayaran.
Kekuatan negara barat (Amerika dan sekutunya) serta China akan saling berebut pengaruh terhadap negara yang sedang memulihkan diri dari cengkraman otoritarian kekuasaan atau negara yang sedang berjuang untuk menegakan demokrasi supaya menganut paham salah satu negara adidaya tersebut.
Persaingan ditunjukan melalui proxy war. Definisi dari proxy war adalah perang antara dua pihak yang tidak secara langsung (menggunakan pihak ketiga) menyerang dan menghabisi satu sama lain.
Proxy war yang paling dikenal adalah Second Indochina War (perang Vietnam). Pihak yang terlibat perang ini adalah komunis dan anti komunis (di Indonesia representasi kekuatan Komunis dan Islam).
Komunis adalah Vietnam Utara beserta sekutunya seperti Uni Soviet, Tiongkok,
dan negara komunis yang lain. Sedangkan Vietnam Selatan di dukung oleh negara
anti komunis seperti Amerika Serikat dan sekutunya.
Perang akhirnya dimenangkan oleh Vietnam Utara karena kebanyakan rakyat mendukung
komunis. Proxy war ini mengakibatkan korban jiwa pribumi yang cukup banyak.
Rakyat yang sebenarnya adalah kelompok sipil yang terseret pada konflik antar pemerintah dan oposisi. Dan rakyat yang terbelah dua itulah yang paling banyak tertumpah darahnya.
Maka, terciptalah perang yang saling membantai antar saudara sebangsa. Saling menyembelih satu dengan lainnya, sementara asing akan berdagang senjata ditengah-tengahnya.
Pemerintah tentu akan mendapatkan hutang baru berupa dukungan legal armada tempur dan logistik pasukan dari Tiongkok atas dasar kepenting melindungi etnis Tionghoa.
Sementara oposisi akan mendapatkan bantuan hutang untuk pembelian alutista dan tentara bayaran dari aliansi dukungan negara-negara barat yang akan dibayar kemudian jika memenangkan kekuasaan.
Rakyat sipil tak bersenjata menjadi pelanduk yang mati ditengah-tengah jika berdiam diri, atau dipaksa masuk ke tengah gelanggang perang.
Para pemuda dan remaja di mobilisasi untuk dilibatkan dalam medan perang bersenjata tanpa sama sekali memiliki dasar kemampuan tempur.
Para konglomerat dan keluarganya sejak awal telah mengungsi ke negara terdekat Singapura, Malaysia, Hongkong dan Taiwan. Beberapa yang memiliki akses ke Eropa dan Australia mengungsi ke Belanda, Inggris, Kanada, Australia dan New Zealand.
Nasib pribumi harus menangis menyaksikan bumi hangus tanah airnya. Tak adalagi kemudahan memperoleh makanan, listrik, air dan obat-obatan. Suara desing peluru dan ledakan mortir menjadi rutinitas yang didengar setiap saat.
Ratapan tangis kehilangan anggota keluarga selalu terdengar setiap hari. Bayi dan anak-anak bukan lagi tak memperoleh susu, namun juga kekurangan gizi akibat kelaparan disamping menjadi korban ledakan bom dan peluru nyasar.
Rasa ketakutan mencekam mendera setiap saat akan akan datangnya milisi yang siap memperkosa para wanita dan membunuh para pria hanya karena dituduh memihak pada lawan dan bantahan pembelaan dirinya tak pernah lagi didengar.
Itulah gambaran dibalik semua tuduhan fan fitnah bahwa jika Prabowo menang akan terjadi kerusuhan.
Memang kerusuhan sengaja diciptakan, tapi BUKAN OLEH PRABOWO, namun oleh KEKUATAN ASING yang selama ini memang sudah sangat terasa mulai menancapkan kuku dan cakarnya.
Kita semua saudara sebangsa yang sejak dulu hidup rukun berdampingan ditengah-tengah perbedaan tak ada yang menginginkan konflik bersaudara terjadi di negeri ini. Karena itulah mengapa Prabowo tak boleh kalah kali ini.
Karena hanya Prabowo yang mampu merekatkan kembali benih-benih retak bangsa ini yang mulai nampak menguak. Hanya kepemimpinan Prabowo yang mampu menyatukan kesatuan bangsa yang mulai terserak.
Rakyat yang mengaku sebagai umat beragama harus berjuang sepenuh hati dan sekuat tenaga dalam Pilpres kali ini. Karena sejatinya Pilpres kali ini bukan hanya sekedar memilih pemimpin Negara, namun menyelamatkan Negeri ini dari keruntuhan kedaulatannya.
Selanjutnya Baca: